Content: / /

Almarhum Ruslich Dimata Dosen IAI Syarifuddin Lumajang

Peristiwa

26 Juni 2019
Almarhum Ruslich Dimata Dosen IAI Syarifuddin Lumajang

Ruslich saat semasa hidup sering mengajak teman kuliahnya sholat berjama'ah.

Lumajang (lumajangsatu.com) - Duka mendalam dirasakan para dosen Institut Agama Islam (IAI) Syarifuddin Wonorejo Kecamatan Kedungjajang Kabupaten Lumajang. Pasalnya. mahasiswa terbaiknya, Ruslich, meningal akibat ditabrak lari.

"Mas Ruli ini memang baik. Suka bergaul dan sopan, baik dengan para para dosen maupun sesama mahasiswa," Ungkap salah satu Staf BAAK, Ahmad Kamil, saat di temui di kantornya, Rabu (26/06/19).

BACA JUGA  :

Korban ini tinggal di pondok pesantren kyai Syarifuddin selama kuliah di IAI Syarifuddin. Baru korban keluar dari pesantren ini saat mengikuti Pelajaran Praktek Lapangan (PPL) di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Lumajang.

" Korban ini terbilang istimewa, selain pandai, juga mampu menghafal Alquran 30 juz," lanjutnya.

Bahkan Korban ini merupakan motivator teman-temannya. Baik dalam belajar. Lebih -lebih dalam ibadahnya.

"Saat korban mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN), korban yang mengajak teman teman sholat berjamaah. Sehingga semua peserta KKN ikut sholat subuh berjemaah," tegasnya.

Hal senada diungkapkan dosen lainnya,  Samsul Hadi, M.Pd.I. Dia merasa sangat kehilangan pada korban. Karena Rusli ini, mahasiswa satu satunya yang sering ke rumahnya.

"Korban ini pekerja keras dalam menuntut ilmu. Korban sering menemuinya. Selain bersilaturahmi juga menambah pengetahuan," ungkapnya.

Korban ini memang tergolong mahasiswa berprestasi. Selain hafidz, kuliahnya pun muncer. Yang paling berkesan, korban ini sangat tawadu dengan dosennya.

" Saat PPL di MAN, Korban langsung ditarik  menjadi guru di sekolah tersebut. Bahkan,  korban ini salah satu penerima beasiswa tahfidz dari kementerian agama," terangnya.

Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) IAI Syarifuddin, Sayyidi, M.Pd.I, juga merasa kehilangan pada korban. karena korban merupakan mahasiswa yang berprestasi.

"Kami hampir setiap minggu bertemu korban. Karena korban ini salah satu bimbingan skripsi nya. Korban tergolong siswa yang disiplin dan semangat belajarnya," pungkasnya. (ul/ls/red)

Facebook

Twitter

Redaksi