Content: / /

Harga Garam Selangit, Peternak Sapi di Lumajang Menjerit

Ekonomi

11 Juli 2017
Harga Garam Selangit, Peternak Sapi di Lumajang Menjerit

Salah seorang petani di Lumajang menunjukkan garam yang harganya semakin mahal

Lumajang (lumajangsatu.com) - Para petani yang juga beternak sapi lokal mengeluh karena hraga garam naik lima kali lipat. Biasanya, para peternak menggunakan garam sebagai perangsang agar sapi banyak minum.

Misbah, salah seorang peternak sapi warga Selok Anyar Kecamatan Pasirian mengaku sat ini harga garam ada yang 5-6 perkilo gramnya. Sebelumnya, harga garam hanya Rp. 1.000-1.100. Dari pengakuan para pedagang, garam harganya naik karena stok garam tidak ada.

"Sekarang harga garam naik mas, ada yang dijual 5 ribu, ada juga yang menjual sampai 6 ribu perkilogramnya," terang Misbah, Selasa (11/07/2017).

Garam digunakan oleh peternak guna merangsang sapi agar minum banyak. Biasanya, jika sapinnya tidak besar, garam yang dicampurkan setengah kilogram, namun bila sapinya besar bisa mencapi 1 kilogram setiap hari untuk satu sapi.

"Dalam sehari kita beri minum tiga kali mas, jika sapinya tidak terlalu besar maka cukup setengah kilo saja, namun jika sapinya besar bisa menghabiskan 1 kilogram garam," paparnya.

Dengan mahalnya harga garam, otomatis menambah pengeluaran para peternak dalam perawatan sapinya. Sedangkan harga sapi milik peternak tetap saja murah, meskipun harga daging di pasar sangat mahal.

"Untuk satu ekor sapi, satu bulan kita harus mengelurkan uang 90-180 ribu untuk beli garam. Jika ada kita ada empat ekor sapi maka sebelan kita butuh 720 ribu untuk beli garam," jelasnya.

Jika tidak menggunakan garam, biasanya sapi minumnya tidak banyak, bahkan satu bak tidak habis. Jika menggunkan garam bisa habis 3-4 bak air sekali minum. Jika kurang minum, maka sapi petani tidak cepat besar.

Petani diwilayah pesisir selatan Lumajang seperti Pandanwangi, Selok Anyar, Bago mencoba alternatif lain mencampur dengan air laut karena rasanya juga asin. Namun sapi tidak mau minum, karena air laut agak amis berbeda dengan air garam.

"Kita berharap ada tindakan dari pemerintah agar harga garam bisa stabil lagi ke harga seribu rupiah perkilonya," pungkasnya.(Yd/red)

Facebook

Twitter

Redaksi