Content: / /

Laskar Hijau dan Puluhan Aktifis Lingkungan, Bersihkan Ilalang Lereng Lemongan

Gaya Hidup

08 September 2013
Laskar Hijau dan Puluhan Aktifis Lingkungan, Bersihkan Ilalang Lereng Lemongan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Setiap kali menghadapi musim kemarau, Gunung Lemongan kering kerontang. Hamparan ilalang dan perdu seluas ± 2000 hektar sangat rentan terjadi kebakaran. Diperparah lagi masih banyaknya pihak yang belum sadar akan bahaya membuka lahan dengan cara membakar di bawah kawasan lindung.

Pada tahun 2011 bagian paling barat komplek pegunung Hyang ini pernah mengalami kebakaran yang sangat dahsyat sehingga menghanguskan tak kurang dari 300 hektar tanaman konservasi yang ditanam oleh para relawan Laskar Hijau sejak tahun 2008.

Kejadian inilah yang kemudian menginspirasi para relawan Laskar Hijau, untuk melakukan perawatan terhadap pohon-pohon yang sudah ditanamnya di Gunung Lemongan. Langkah ini merupakan tindakan antisipatif untuk mengurangi risiko kematian pada pohon jikapun masih terjadi kebakaran.
 
"Yang kami lakukan adalah membersihkan rumput dan ilalang di sekitar pohon yang kami tanam, agar supaya jika terjadi kebakaran lagi apinya tidak sampai menyentuh langsung batang pohon  yang kami tanam. Semoga cara ini cukup efektif untuk mengurangi risiko kematian pohon akibat kebakaran", Ujar A'ak Abdullah Al-Kudus, Koordinator Laskar Hijau Klakah, Minggu (08/09/2013).

Dalam melakukan aksi perawatan pohon ini, Laskar Hijau tidak sendirian. Namun dibantu oleh ratusan para relawan-relawan tangguh yang berasal dari berbagai kelompok pecinta alam yang ada di Lumajang dan Jember, antara lain Vabfas, Gaspalu, CCS SMKN 1 Lumajang, Cakra Wijaya SMAN Candipuro, PWG Gucialit, Mapashi STKIP-STIT Muhammadiyah Lumajang, Hipalapa SMAN Pasirian, OI Lumajang, PAIN, Saskapala SMAN Klakah, Palaska, dan beberapa relawan lainnya.

Kegiatan perawatan pohon ini diperkirakan akan terus berlangsung hingga satu minggu kedepan, mengingat banyaknya jumlah pohon yang harus dirawat dan terjalnya medan yang harus dihadapi.

"Kita juga dibantu oleh puluhan para aktifis lingkungan," Terangnya.

Acara yang berlangsung dengan penuh semangat dan keceriaan ini, kemudian diakhiri dengan doa bersama untuk minta hujan kepada Tuhan YMA. Doa minta hujan ini spontanitas dilakukan, karena ada beberapa pohon yang terlihat tidak bisa bertahan hidup sebab mengalami kekeringan.(Yd/red)

Facebook

Twitter

Redaksi