Content: / /

Nikmatnya Makanan Warung Mbah Martumi di Lumajang

Kuliner

07 Agustus 2019
Nikmatnya Makanan Warung Mbah Martumi di Lumajang

Nikmatnya sajan makanan di warung legendaris ini

Lumajang (Lumajangsatu.com)- Saat berburu kuliner di suatu daerah, pastikan Anda makan di tempat-tempat layaknya para penduduk lokal. bertempat di Bagusari, Kelurahan Jogotrunan Kecamatan Lumajang anda dapat menemukan Warung Mbah Martumi. Sederhana namun sarat cita rasa, itulah yang membuatnya jadi salah satu tujuan penikmat kuliner lokal.

Nah, warung yang berdiri sejak 1958 silam ini berada di sebelah kanan jalan raya. Anda dapat mengenalinya dari cat hijau yang melapisi tembok rumah, serta plang usang dan kecil yang ada di depan rumah.

Sejak pagi sekitar pukul 07.00 biasanya Mbah Martumi sudah membuka pintu warungnya hingga pukul 20.00 WIB.

Di Warung Mbah Martumi, sajian khasnya mayoritas serba pedas. Salah satunya adalah sayur lodeh tewel, dalam Bahasa Indonesia sayur nangka muda. Jika biasanya nangka di Yogyakarta diolah menjadi gudeg, di warung ini nangka disayur dengan kuah melimpah dan rasa yang sangat pedas.

"Walau membuat peluh orang yang menyantapnya bercucuran, sayur ini justru jadi menu yang paling dicari dan jadi favorit kebanyakan pengunjung" Kata Tasya salah satu pembeli.

Selain sayur tewel, menu lain yang juga jadi andalan adalah ayam lodho, yakni ayam berlumur bumbu yang pedas dan lezat. Tak usah kaget saat pesanan datang karena Anda akan disuguhi ingkung. Jika biasanya ingkung berupa ayam utuh meski tetap disuguhkan sepiring besar, Mbah Martumi sudah terlebih dulu memotongnya menjadi beberapa bagian. Tentu tak perlu menghabiskannya, cukup membayar bagian yang Anda makan.

Mbah Martumi juga menyajikan lodeh kikil dan ayam lodeh, lodeh rebung, bandeng lodeh, dan beberapa masakan lain yang tak kalah lezat. Soal harga, misal semangkuk sayur tewel dibanderolnya sekitar Rp7.000  sedangkan nasi bisa tambah sepuasnya. Makan bertiga dengan sayur komplit, lebih dari 10 potong menjeng goreng, dan potongan ayam terbesar, dan minuman, misalnya cukup sedia bujet sekitar Rp 85.000

Dari beberapa ulasan penikmat kuliner yang sudah menjajal warung ini, para tamu di Warung Mbah Martumi diperlakukan layaknya penghuni rumah. Misal, mereka bisa langsung masuk ke dapur dan mengambil makanan yang dikehendaki sendiri.

Bicara soal dapur Mbah Martumi, dapur tradisionalnya dilengkapi dengan peralatan masak seadanya yang berukuran sangat besar. Besarnya ukuran periuk serta panci yang digunakan Mbah Martumi adalah bukti, saking larisnya setiap hari ia dibantu dua orang lainnya harus memasak sebanyak itu.

Tamu yang dianggap penghuni rumahnya bebas mengambil makanan

"Nanti setelah pembeli mau pulang baru dihitung apa saja yang di dhahar (makan)," ujar Bu Martumi.

Maka dari itu, sebaiknya tanya dulu harga makanan sebelum memesan, sekadar untuk memastikan agar tak ada miskomunikasi (Ind/red)

Facebook

Twitter

Redaksi