Content: / /

Pelatihan Hidroponik Ajak Anak Muda Bangga Jadi Petani

Ekonomi

08 Oktober 2018
Pelatihan Hidroponik Ajak Anak Muda Bangga Jadi Petani

Hidroponik model pertanian yang bisa memanfaatkan halaman rumah

Lumajang (lumajangsau.com) - Dalam rangka pengembangan, peningkatan pengetahuan dan keterampilan agrobisnis kepada generasi muda. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan PT. Puspa Agro mengadakan pelatihan dan lomba hidroponik. Bertempat di Aula SMK Muhammadiyah Lumajang Kamis (04/10)

Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari ratusan peserta yang terdiri dari perwakilan guru serta siswa SMA, SMK, dan PK-PLK se-Jawa Timur. Tema yang diusung pun cukup menarik, yakni "Pemuda Bangga Jadi Petani". Sesuai temanya, kegiatan ini menitik beratkan kepada pemuda agar nantinya bangga menjadi seorang petani.
 
Jatmiko Pambudi, pakar Nutrisi Hidroponik Indonesia dari Malang dan Taufik Hidayat dari Puspa Agro ditunjuk menjadi pemateri untuk menjelaskan materi mengenai hidroponik, mulai dari tata cara menanam secara hidroponik hingga hasil produk olahan  tanaman Hidroponik.  
hidroponik
"Sekarang ini sedikit sekali anak muda yang mau mempelajari tentang agraria, paling ya cuman yang lulusan pertanian saja. Itupun terkadang banyak yang setelah lulus, malah melenceng ke profesi lain. Misalnya kuliahnya jurusan pertanian, lulusnya malah kerja di Bank. Kalau dibiarkan terus menerus takutnya  kita nanti krisis bahan pangan dan mengandalkan import," ujar Bahar Rudi selaku ketua pelaksana.

Pemilihan Hidoponik sendiri di akui oleh Bahar dipilih karena praktis dan  mudah dipraktikan bahkan di lahan sempit sekalipun. Hidroponik juga dikenal sebagai soilles culture atau budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah. Sehingga penekanannya hanya kepada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman.

"Sebenarnya banyak sih tanaman yang bisa ditanam secara hidroponik, tapi untuk kali ini yang kita lombakan hanya yang jenis sayur dedaunan dulu. Seperti Selada, sawi, kangkung. Karena pertumbuhannya gak butuh waktu lama. Palingan cuman butuh waktu 2 minggu sudah bisa kita panen," imbuh Bahar.  

Bahar juga berharap, dengan adanya pelatihan dan lomba hidroponik ini nantinya dapat banyak menumbuhkan bibit-bibit baru khususnya generasi muda terutama dalam sektor pertanian. Sehingga Indonesia tidak lagi mengalami krisis bahan pangan dan mengandalkan import.  Ayo bangga jadi petani!.(Red)

Jurnalis pelajar : Ananda Kenyo

Facebook

Twitter

Redaksi