Content: / /

PMII Lumajang : Cak Thoriq dan Bunda Indah Jangan Mundur Alon - alon

Peristiwa

26 September 2019
PMII Lumajang : Cak Thoriq dan Bunda Indah Jangan Mundur Alon - alon

Aktivis PMII Lumajang membawa bertulisan Jangan Mundur Alon-alon.

Lumajang (Lumajangsatu.com) - Satu tahun melaksanakan tugas kerja sebagai Bupati Lumajang H. Thoriqul Haq pagi ini harus menemui aksi aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), namun dia tidak dapat hadir lantaran ada tugas di luar kota. Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati yang menemui pendemo di halaman Pemkab Lumajang.

PC PMII dari 5 Komisariat se-Kabupaten Lumajang menggelar Aksi Damai ini memperingati Meninggalnya Salim Kancil, menuntut polemik tambang pasir di Lumajang, sekaligus untuk mengawal 20 Program Janji Bupati menuju Lumajang Hebat Bermartabat.(26/09/2019).

Aksi diawali dengan titik kumpul di Stadion Semeru Lumajang, kemudian seluruh aktivis muda ini menuju ke depan Kantor Pemkab Lumajang untuk melakukan orasi. Salah satu poster bertuliskan, " Cak Thoriq dan Bunda Indah Jangan Mundur Alon-alon".

"Ada beberapa program yang perlu segera direalisasikan, utamanya di bidang pendidikan, infrastruktur dan keamanan, itu yang kami suarakan," ungkap Ucok Setiyoso lastanto, jubir aksi damai ini.

Lebih lanjut, aktivis PMII dari Komisariat IAI Syarifuddin Lumajang ini juga mengingatkan Bupati jangan sampai kejadian tragedi seperti Salim Kancil terulang lagi.

"Ada ratusan penambang pasir ilegal di Lumajang, itu harus ditertibkan semua," tambahnya.

Menanggapi aksi ini, Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati langsung turun untuk menemui para pendemo di depan Kantor Pemkab walaupun sebelumnya mahasiswa harus aksi dorong dengan polisi.

Di hadapan seluruh peserta aksi Bunda Indah menyatakan bahwa siapapun nantinya yang berdemonstrasi, menyuarakan aspirasi, siap untuk berdialog sebagai wujud keberpihakan terhadap kebebasan berpendapat.

"Jangan khawatir teman-teman sekalian, saya berkomitmen untuk melaksanakan 20 janji Program Lumajang Hebat Bermartabat. Meskipun realisasinya belum tentu mudah, saya juga meminta kepada masyarakat Lumajang untuk ikut mengontrol dan mengawasi," papar dia di hadapan mahasiswa

Dia melanjutkan, selama untuk kepentingan masyarakat Lumajang, dirinya akan terus berkoordinasi dengan Forkopimda untuk menuntaskan soal tambang pasir. Dia mengaku secara pribadi juga keberatan dengan tata kelola pasir di Lumajang. Bahkan punya keinginan agar harga pasir khusus untuk warga Lumajang bisa lebih murah.

"Untuk masyarakat Lumajang yang beli pasir, nanti Insyaallah harganya akan lebih murah, kami juga tidak ingin pasir hanya dikuasai segelintir orang yang tidak bertanggungjawab," tegasnya.

Aksi ini masih berjalan di depan pemkab Lumajang, serambi Bunda Indah menjawab satu persatu tuntutan dari Mahasiswa Lumajang. (ind/ls/red)

Facebook

Twitter

Redaksi