Content: / /

Segarnya Menikmati Es Cincau Versi Modern

Kuliner

01 Juli 2019
Segarnya Menikmati Es Cincau Versi Modern

Sajian cincau kemasan modern

Lumajang (Lumajangsatu.com)-Cincau, mungkin bagi sebagian orang sudah tidak asing lagi dengan yang satu ini. Terbuat dari daun cincau yang digiling dan diperas, cincau ini memiliki ceritanya sendiri.

Jika dulu di depan rumah kita penjual es cincau keliling dapat ditemui dengan mudah, mungkin kini sudah tidak lagi. Kini, kita akan lebih sering menemukan penjual es krim cincau dibandingkan es cincau.

Sudah tau apa perbedaannya es cincau dengan es krim cincau? Di dalam es cincau biasanya cincau hijau disajikan dengan cairan gula yang diberi gincu (pewarna merah), santan dan es serut. Jika dalam es krim cincau, cincau hijau disajikan dengan gula merah yang dicairkan dan diberi es krim di atasnya. Biasanya es krimnya merupakan es krim kelapa.

Cincau yang memberikan sensasi dingin di tenggorokan saat dimakan ini terasa sangat nikmat diminum di siang hari. Ditambah dengan manisnya es krim kelapa di atasnya dan gula merah di bawahnya membuat eskrim cincau ini bisa menghapus dahaga di siang hari.

Jika tidak suka terlalu manis, kita bisa meminta cairan gula merahnya sedikit saja atau mungkin tidak usah menggunakan cairan gula merah. Karena, rasa manis dari es krim kelapanya pun sudah cukup kuat.


Es krim cincau dirasa telah menjadi reformasi dari es cincau yang telah ada sejak dulu. Selain karena penyajiannya yang dirasa kini kini semakin modern, es krim cincau dinilai lebih sehat.

Bagaimana tidak, es krim cincau tidak menggunakan pewarna makanan. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat es krim cincau merupakan bahan-bahan alami, tidak ada pewarna buatan.

Menurut Fendik, salah seorang penjual es krim cincau di Desa Wonokerto Kecamatan Tekung Kabupaten Lumajang,  es krim cincau ini memang lebih unggul dari es cincau.

“Memang lebih banyak yang suka es krim cincau daripada es cincau. Karena memang es krim cincau ini lebih unggul dari segala sisi. Lebih alami, lebih sehat, lebih higienis,” ucap laki-laki 43 tahun itu.

Es krim cincau dia yang telah ada sejak 2007 ini dalam sehari bisa habis 50 sampai 200 cup. Namun sayang kini daun cincau yang merupakan bahan utama pembuatan cincau sudah sangat jarang ditemukan di pasaran.

“Udah ngga ada sekarang yang jual di pasar. Ini kalo saya ngga punya langganan, saya ngga akan bisa jualan es krim cincau,” ucap Fendik (Ind/red)

Facebook

Twitter

Redaksi