Lumajang (lumajangsatu.com) - Kuliah sudah merupakan hal yang tidak asing lagi untukk masyarakat lumajang, khususnya untuk remaja-remaja yang ada di lumajang. Saat ini, sudah terdapat banyak kampus yang ada di Lumajang.
Menjadi mahasiswa akan banyak merubah pola pikir, penampilan dan cara bergaul. Ada yang hanya memikirkan penampilan agar bisa tampil modis, cantik dan keren. Tapi masih banyak juga mahasiswa yang tetap mempertahankan kuwalitas intelektualnya dari pada penampilannya saja.
Baca juga: RSUD Pasirian Lumajang Resmi Miliki Logo Baru
Berbicara soal penampilan agar lebih keren dan cantik, tentunya memerlukan modal dan harus bekerja. Banyak mahasiswa di Lumajang yang nyambi sambil bekerja, seperti menjadi wirausaha. Namun, kebanykan mahasiswa bekerja masa kini di koperasi, Dinas Pemerintahan, toko dan lainnya.
Namun, ada juga pekerjaan yang kadang terdengar asing ditelinga yakni seorang mahasiswi yang bekerja disebuah expedisi truck yang biasa mengangkut pasir. Mahasiswi ini bernama Lisa Aprillia Widia Ningsih (20).
Lisa Aprillia adalah salah satu mahasiswi STIE WIDYA GAMA Lumajang. Terbilang sedikit, seorang perempuan mau bekerja di expedisi truk. Sebab, kebanyakan pekerjaan expedisi banyak karyawannya adalah laki-laki dan dia adalah satu-satunya perempuan disana.
Mahasiswi ini biasa di kenal dengan panggilan April Unyil, karna tubuhnya yang kecil. Karena memang berbeda, Lisa di kenal banyak remaja karena profesinya menjadi supir truck. April Unyil bisa menjadi contoh untuk remaja-remaja Lumajang yang terkadang gengsi akan sebuah pekerjaan.
"Kenapa saya harus gengsi ketika pekerjaan itu masih halal, justru saya bangga soalnya ayah saya seorang supir truck tapi dia bisa menyekolahkan saya hingga bisa kuliah seperti saat ini" ujar mahasiswi cantik semester 6 ini.
Tidak jarang juga banyak neizen yang bertanya, kalau bawa truck sendiri bagaimana kalau ada problem truck di jalan. Bagi Lisa menjadi sopir truck tidak sendiri, karena banyak saudara di jalan.
Baca juga: TNI Aktif Dampingi Petani Pronojiwo Lumajang Jelang Musim Tanam
"Saya jalan truk tidak sendiri, saya ada temennya, temennya pun gonta ganti karna kan di The lawyer expedition truck nya banyak, yang paling sering si saya bareng temen saya namanya Upin Ipin sama mas umar. Pernah sih beberapa kali ban nya bocor, tapi temen saya yang ngeban saya gak bisa cuma bantu do'a saja," jelasnya.
Sambil tersenyum banyak remaja yang lain heran kenapa dia memilih menjadi supir truck. Dia menjawab dengan bangga "saya disini bisa menambah pengalaman saya, toh saya kerja kan sambil Jalan-jalan hehe, dari nyupir truck saya juga lebih banyak mengenal orang yang baik-baik. saya di ajarkan tentang solidaritas".
Lisa sudah belajar mengemudi truck sejakduduk di bangku SMP karena ikut sang ayah yang seorang sopir. "sejak saya SMP karena waktu SMP saya sudah sering ikut supirnya ayah saya namanya om Paidi dia sering ngajarin saya, cuma kalau untuk muat baru berani pas kuliah." ujarnya.
Banyak yang mencibir karena seorang cewek sering pulang malam ketiak sedang mengantar barang (muat).Namun, berkat dukungan orang tua yang sudah tahu bahwa keluar bukan untuk main-main tapi bekerja, sehingga segala cibiran bisa dihadapi dengan santai.
Baca juga: KPU Segera Tetapkan Paslon Bupati dan Wabup Pilkada Lumajang 2024
"Orang tua saya sahsah saja mungkin karna sama-sama hobby di truck ya, ayah ibu saya tidak pernah melarang saya jadi driver mereka melarang saya kalau jadi pembalap, soalnya dulu pernah pingin jadi joki, cuma gak boleh" ujar dia sambil senyum manis.
Selain menjadi driver dia juga sudah mulai masuk di dunia Youtubers dan selebgram. "Iya saya sekarang sama temen saya bisa di bilang team saya yaitu mas Izzil, dani dan Ofiki sedang belajar mengotak atik kamera biar hasilnya bagus. kita masih belajar kan ya masih baru jadi wajar kalau karya kami masih belum sempurna," imbuhnya.
Untuk karyanya sudah bisa dilihat di chanel youtube : Truck Mbois Officiall dan instagramnya : April_nyil dan sudah ada beberapa hasil video dan pemotreran salah satunya dengan truck cabe REPUBLIK RAWIT dan phedez. (Red)
Editor : Redaksi