STIE Widya Gama

Warga Gucialit Rasakan Manfaat KKN PPM Hibah KemenristekDikti

lumajangsatu.com
Warga desa Wonokerto Kecamatan Gucialit sedang mengikuti pelatihan batik sebagai bagian dari KKN PPM KemenristekDikti 2019

Lumajang (lumajangsatu.com) – Keberhasilan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Widya Gama Lumajang memperoleh KKN (Kuliah Kerja Nyata) PPM (Pembelajaran  dan Pemberdayaan Masyarakat) 2019 Hibah KemenristekDikti pelaksanaan 2019 ternyata mampu memberikan manfaat bagi masyarakat di lokasi KKN ini. Masyarakat yang sebelumnya masih kesulitan untuk mengembangkan potensi  desanya, mulai terbuka dan berani untuk melakukan pembenahan berbagai potensi yang ada. Mulai dari potensi destinasi wisata sampai dengan pengembangan usaha kecil  guna  meningkatkan ekonomi kerakyatan.

KKN  PPM yang  berjudul “Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui Program Pembentukan Destinasi Wisata dan Usaha Kecil Dalam Meningkatkan Ekonomi Kerakyatan Desa Wonokerto, Kecamatan Gucialit,  Kabupaten Lumajang” berhasil menyisihkan ribuan  proposal  dari berbagai  kampus se-Indonesia.

Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang

Johan, salah seorang instruktur kerajinan Batik bagi warga desa KKN hibah 2019 di desa Wonokerto Kecamatan Gucialit mengungkapkan antutiasme peserta pelatihan  Batik patut diapresiasi. “Semangat  warga untuk  membuka usaha Batik   sangat tinggi,” jelas Johan.

Hal ini terlihat dari keseriusan  warga yang mengikuti pelatihan tersebut. Johan optimis, kedepan warga akan merasakan manfaat dari pelatihan  Batik ini yang merupakan bagian dari kegiatan KKN PPM 2019 Hibah KemenristekDikti.

Hal senada disampaikan Imasaroh, Kepala Desa Wonokerto Kecamatan Gucialit Kabupaten Lumajang. “Sinergi dengan STIE  Widya Gama Lumajang sungguh snagat dirasakan,” katanya. Khususnya dalam KKN Hibah ini. “Meskipun ini bukanlah kali pertama,” tambahnya bangga.

Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total

Sebelumnya sudah ada, sebagai sasaran KKN regular kampus. “KKN PPM tentunya patut  memperoleh dukungan sepenuhnya,” imbuh Imasaroh serius. Apalagi, pada saat KKN regular tahun kemarin  program-program yang dilaksanaan sangat  pas dengan aspirasi masyarakat. “Sehingga perlu ada berkelanjutan ke depannya,” paparnya.

Bak gayung bersambut, akhirnya  benar-benar berkelanjutan  dengan adanya KKN PPM ini. “Tentu sesuatu yang  sangat  baik,’’ imbuhnya. Imasaroh mengungkapkan, sinergi dengan perguruan tinggi khususnya dengan kampus STIE  Widya Gama Lumajang  sangat membantu dalam pelaksanaan pembangunan di desa Wonokerto. “Sehingga tidak ada alasan untuk tidak memberikan dukungan,” tandasnya.

Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember

Imasaroh mengungkapkan, berbagai kegiatan yang dilakukan selama pelaksanaan KKN Hibah sangat pas dengan pengembangan potensi desanya. “Pelatihan bahasa Inggris, sangat pas sebagai langkah antisipasi kedatangan turis,” paparnya. Apalagi potensi  destinasi wisata  yang ada masih bisa dikembangkan lagi secara maksimal. Ditunjang, pelatihan etika  masyarakat yang akan dijadikan home stay. Tentu saja yang sudah dilakukan pada KKN Hibah akan menjadikan bekal  bagi warga desa Wonokerto kedepannya. “Khususnya untuk pengembangan wisata dan usaha kecil,” tandasnya.

Beberapa program dan kegiatan sudah dilaksankan selama pelaksanaan KKN Hibah KemenristekDikti 2019 di desa Wonokerto, Gucialit. Yaitu, pelatihan batik, souvenir, dan sablon, pelatihan inovasi produk makanan (stik kelor dan kripik varian rasa) dan minuman (teh serih) sebagai daya tarik wisata, promosi wisata sumber winong dan sumber sedaeng secara online, pembuatan paket wisata, pembuatan spot selfie, guna mengabadikan momen penting, pembuatan bak sampah, guna kebersihan lokasi wisata, dan bantuan alat.(Red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru