Lumajang - Kapolres Lumajang AKBP Deddy Foury Millewa SH SIK MIK kagum dengan wisata hutan bambu di Desa Sumbermujur Kecamatan Candipuro selain suasananya sejuk bisa memberi makan monyet serta melihat kelelawar menari diatas awan.
Dia saat diperjalanan disuguhi oleh hamparan tanaman pagi yang hijau, juga bulir padi yang menguning. Belum lagi Gunung Semeru yang menjulang tinggi seakan mengucapkan selamat datang.
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
"Sungguh sejuk tempat ini dan Lestari" Kata AKBP Deddy.
Kedatangannya disambut oleh Kepala Desa Sumbermujur Pak Syafi' serta menjelaskan sejarahnya Hutan Bambu yang kawasan dulunya berada di Desa Penanggal Kecamatan Candipuro itu menjadi sentra bambu. Tahun 1972, terjadi pemekaran desa. Kawasan hutan bambu itu masuk ke wilayah Desa Sumbermujur.
Kawasan hutan bambu itu berada di lahan Tanah Aset Desa (TAD) Sumbermujur.Kini areal hutan bambu itu berada di lahan seluas 14 hektare.
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
Disitu juga ada 18 jenis bambu berada di Hutan Bambu Sumbermujur antara lain bambu kuning, bambu apus, petung, jajang, rampal, juga bambu endemik di kawasan itu yakni Bambu Nanap.
Bambu Nanap merupakan jenis bambu yang tumbuh merambat di lahan tandus, dengan batang kecil seperti rotan. Sementara konservasi terus dilakukan untuk melestarikan tanaman dan sumber air di hutan bambu itu.
Sumber Deling, sumber air di dalam kawasan hutan itu menjadi penopang kehidupan warga desa setempat dan sekitarnya. Sumber yang memiliki debit 800 liter per detik itu merupakan sumber air bersih dan pengairan sawah bagi warga sekitar.
Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember
Tidak heran, sepanjang tahun, warga Desa Sumbermujur bisa menanam padi karena tidak pernah kekurangan air.
" Terlebih disini setiap tahun ada event grebek suro guna mensyukuri hasil tanah" Kata Kepala Desa Syafi'. (Ind/ls/red)
Editor : Redaksi