Lumajang - Hari Putri Lestari (HPL) Anggota DPRD Jatim dari Fraksi PDI Perjuangan menggelar seminar wawasan kebangsaan. Yang menarik, seminar yang digelar oleh HPL selalu mengambil isu-isu terbaru dan sangat penting bagi masyarakat.
HPL mengambil tema "Mewaspadai Dampak Krisis Air Bersih Bagi Kesehatan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup. Dua pemateri dihadirkan Prigi Arisandi anktivis sungai/Lingkungan, tema “Dampak Krisis Air Bersih bagi Kesehatan, Ekonomi, dan Lingkungan”. Narasumber 2 Ach. Arifulin Nuha, Direktur PDAM Lumajang tema "Peran Pemerintah dan upaya penanganan Krisis Air Besih”.
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
Menurut HPL, Pemerintah menargetkan Indonesia bisa mencapai 100% akses minum layak pada 2024, 15% akses air minum aman, 30% akses air minum perpipaan dan 10 juta sambungan rumah. Namun masyarakat juga harus ikut andil dalam merawat ketersediaan air bersih. Minimal dengan cara menghargai dan memanfaatkan air dengan bijak.
"Kalau masyarakat tidak ikut menjaga lingkungan, menjaga sungai, menjaga sumber mata air, bukan target yang dicapai, malah akan terjadi krisis airbersih," jelas HPL, Minggu (27/03/2022).
Sebagai bagian penting dalam kehidupan masyarakat, termasuk di Jawa Timur ternyata air mengalami penurunan kualitasnya. Catatan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Timur, indeks kualitas air di Jawa Timur sejak tahun 2016 mengalami penurunan sekaligus mengkhawatirkan, dan berada pada status sangat kurang.
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
Sepanjang tahun 2021, kekeringan di Jatim melanda 23 kabupaten/kota. Dari jumlah itu, 232 Kecamatan dan 699 desa/kelurahan mengalami kekeringan kritis. Yaitu kondisi kekeringan dimana jarak lokasi rumah warga dengan sumber air lebih dari 3 km.
Sedangkan di Kabupaten Lumajang dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) ada 6 Kecamatan dari 21 Kecamatan yang mengalami krisis air bersih. Krisis air bersih dari 6 Kecamatan tersebar di 22 Desa yang cukup parah.
Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember
"Maka penting muncul komunitas-komunitas yang ikut menjaga sungai dan saling menginagtkan masyarakat yang sembarangan buang sampah, karena itu menjadi salah satu penyebab pencemaran air," terangnya.
Semnatara itu, Arifulin Nuha, Direktur PDAM menyatakan bahwa pihaknya terus berupaya menjaga tangkapan air di sejumlah sumber PDAM. Hal itu sebagai uapaya untuk menjaga kualitas air dan suplai air bersih kepada 30 ribu lebih pelanggan PDAM.(Yd/red)
Editor : Redaksi