Lumajang - Apakah kamu berencana berkunjung ke Kecamatan Rowokangkung Kabupaten Lumajang dalam waktu dekat? Jika iya, sempatkan diri untuk mampir ke sejumlah tempat makan yang legendaris. Rasanya kurang lengkap jika jalan-jalan namun tidak mencicipi bergam kulinernya yang maknyus.
Jika baru pertama kali ke Kecamatan Rowokangkung, mungkin akan sedikit kebingungan karena banyak sekali rekomendasi kuliner yang patut dicoba. Tapi jangan khawatir, karena Lumajangsatu telah merangkumnya untuk kamu yang ingin kulineran dari pagi sampai malam hari.
Baca juga: Jalan Pertanian Tembakau Lumajang Diperbaiki Lewat Dana DBHCHT
Penasaran, apa saja rekomendasi kuliner yang enak dan bikin perut kenyang? Simak selengkapnya di bawah ini.
1. Rujak Petis
Rujak petis dan tahu campur Mbok Sari yang berada di Desa Dawuhan Wetan Kecamatan Rowokangkung, tidak diragukan lagi karena harganya hanya Rp 5.000. Walaupun murah, tapi kualitasnya tak terkalahkan. Setidaknya bisa menyambung energi yang tersisa untuk kembali beraktivitas dan yang terpenting, tidak membuat kocek kamu kering setelah menyantap ini.
"Untuk buka mulai jam 08.00 WIB sampai habis" ungkanya.
Baca juga: Mendagri Kembali Tunjuk Indah Wahyuni Jadi Penjabat Bupati Lumajang
2. Pecel
Pecel Mak Misnih lokasinya berada di Timur Kantor Kecamatan Rowokangkung dengan warung yang menyediakan kuliner tradisional pada umumnya. Namun, cita rasa yang kaya dan keunikan bumbu sehingga banyak juga pelanggannya.
Soal harga hanya Rp 6.000/porsi, tak heran sejak warung dibuka pembeli yang datang bisa tak terhitung untuk menikmati Nasi Pecel.
Baca juga: Diskominfo Lumajang Komitmen Jaga Keamanan Informasi
3. Jemblem
Dengan tekstur yang lembut dan aroma yang harum, Jemblem menjadi camilan yang sangat digemari oleh banyak orang. Seperti jemblem Bu Misruh di Depan Pasar Nogosari Depan Kantor Pos Rowokangkung Bu. Misruh. Harga perbiji Rp 500,- maka tak heran jika jemblem ini laris manis, selain murah rasanya juga enak.
Itulah ulasan tentang kuliner legendaris yang sudah lama berjualan masih tetap bertahan hingga sekarang (Ind/red)
Editor : Redaksi