Lumajang — Polsek Pronojiwo memperketat patroli dan penyekatan di sejumlah jalur menuju wilayah terdampak erupsi Gunung Semeru, Senin (1/12/2025). Langkah ini dilakukan untuk memastikan keamanan warga serta mencegah aktivitas masyarakat di area rawan bencana.
Baca juga: STKIP PGRI Lumajang Gelar Rangkaian Lomba dan Pameran Karya Mahasiswa dalam Dies Natalis ke-40
Patroli dipimpin Kapolsek Pronojiwo, AKP Soegeng Susanto, bersama personel Polsek Pronojiwo dan didukung jajaran rayon selatan. Petugas melakukan penyisiran di jalur yang berpotensi dilalui warga maupun pengunjung yang hendak menuju lokasi terdampak.
“Titik penyekatan kami fokuskan pada akses masuk ke Dusun Sumbersari dan Gumukmas, Desa Supiturang. Dua wilayah tersebut termasuk zona risiko tinggi pasca erupsi, sehingga masyarakat dilarang masuk kecuali untuk kebutuhan yang sangat mendesak,” ujar AKP Soegeng.
Ia menegaskan, penyekatan dilakukan sebagai bentuk mitigasi agar warga tidak terpapar potensi bahaya susulan seperti luncuran awan panas maupun aliran lahar yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Baca juga: Hujan Deras dan Angin Kencang Mengamuk di Rowokangkung, 17 Rumah Rusak dan Listrik Padam
“Kami mengimbau masyarakat agar tidak memaksakan diri mendekat ke lokasi bencana. Keselamatan menjadi prioritas utama. Petugas akan memberikan pendampingan apabila ada kepentingan yang bersifat urgensi,” ujarnya.
Selain patroli dan penyekatan, petugas juga memberikan edukasi kepada warga mengenai pentingnya kewaspadaan serta kepatuhan terhadap zona terlarang yang ditetapkan pemerintah.
Baca juga: Lumajang Sabet Empat Penghargaan Penyakit Hewan Menular Strategis, Bukti Ketangguhan Peternakan
“Kami berharap masyarakat dapat bekerja sama dan tetap waspada. Aktivitas vulkanik Semeru masih fluktuatif, sehingga semua pihak harus menghindari risiko,” tambahnya.
Melalui pengamanan dan pengawasan yang diperketat, Polsek Pronojiwo berharap potensi korban dan gangguan keselamatan masyarakat dapat ditekan, serta proses penanganan darurat dapat berlangsung lebih optimal di wilayah terdampak (Red).
Editor : Redaksi