Blitar — Istana Gebang yang beralamat di Jl. Sultan Agung No.59, Sananwetan, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, merupakan salah satu destinasi wisata sejarah penting di Jawa Timur.
Bangunan bersejarah ini dikenal sebagai rumah masa kecil Ir. Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia, yang kini difungsikan sebagai museum dan tempat edukasi sejarah bagi masyarakat luas.
Baca juga: Candi Penataran, Jejak Kejayaan Majapahit yang Menjadi Ikon Wisata Sejarah Blitar
Memasuki area Istana Gebang, pengunjung akan merasakan suasana tempo dulu yang masih sangat kental. Arsitektur bangunan bergaya kolonial dipertahankan dengan baik, lengkap dengan koleksi foto, perabot, dan benda-benda peninggalan keluarga Bung Karno.
Lingkungan yang asri dan tertata rapi menjadikan tempat ini nyaman untuk dikunjungi, baik oleh wisatawan umum maupun rombongan pelajar.
Untuk berkunjung ke Istana Gebang, pengunjung tidak dikenakan tiket masuk alias gratis. Wisatawan hanya perlu membayar biaya parkir kendaraan, yakni sekitar Rp2.000–Rp3.000 untuk sepeda motor dan Rp5.000–Rp10.000 untuk mobil.
Baca juga: Taman Pecut Kota Blitar, Ruang Publik Kreatif di Jantung Kota
Fasilitas parkir tersedia di sekitar lokasi dan dikelola dengan baik, sehingga memudahkan akses bagi pengunjung.
Istana Gebang buka setiap hari dengan jam operasional pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Pada hari-hari tertentu, terutama saat libur sekolah atau peringatan hari besar nasional, jumlah pengunjung biasanya meningkat. Meski demikian, suasana di dalam kompleks tetap terjaga tenang dan tertib.
Tujuan wisatawan datang ke Istana Gebang beragam, mulai dari mengenang sejarah perjalanan hidup Bung Karno, menambah wawasan tentang perjuangan bangsa, hingga wisata edukasi bagi pelajar dan mahasiswa.
Baca juga: Water Park Sumber Udel, Wisata Air Legendaris Favorit Keluarga di Kota Blitar
Dengan nilai sejarah yang tinggi dan suasana yang sarat makna, Istana Gebang menjadi destinasi yang tidak hanya menawarkan rekreasi, tetapi juga pembelajaran tentang jati diri dan sejarah Indonesia.(yov/red)
"Artikel ini ditulis oleh Muhammad Yova Athobarani (Pelajar PPL SMKN 1 LUMAJANG)
Editor : Redaksi