Baca juga: Tahun 2015, Saatnya Bersatu Jadi Terbaik Rek!
Lumajang(lumajangsatu.com)- Di hari sumpah pemuda yang diperingatan setiap tanggal 28 Oktober, Wakil Bupati Lumajang As'at Malik mengajak para pemuda bertanya apa rencananya yang akan disumbangkan para pemuda bagi bangsa dan negara yang banyak persoalan. Banyak ruang yang bisa diambil oleh para pemuda untuk bisa diisi, tinggal pemuda akan mengambil peran dimamana.
"Jangan menganggap banyaknya persoalan yang menimpa bangsa ini sebagai sebuah kiamat besar, sebab yang ditunggu oleh negara dari para pemuda adalah kesanggupan menyelesaikan persolan itu," Ujar As'at Malik saat dhubungi lumajangsatu.com, Senin (28/10/2013).
Para pemuda harus bisa merubah tantangan yang ada menjadi sebuah peluang, oleh sebab itu kerja, kraetifitas dari para pemuda ditunggu oleh bangsa dan negara. Pemuda harus bisa menutup kekurangan, membenahi kesalahan sehingga peluang bagi para pemuda tidak akan pernah habis. "Pemuda ditunggu kerja dan kreatifitasnya, bukan hanya bisa berkomentar," Jelasnya.
Banyaknya penyimpangan yang dilakukan oleh para pemuda akhir-akhir ini, mulai dari Kriminlitas, Perbuatan asusila dan penggunaan obat-obtan terlarang, adalah dampak dari ketidak mampuan dari pemuda melihatnya banyaknya peluang yang dmiliki oleh para pemuda. Para pemuda yang demikian menganggap jalan telah tertutup, tantangan tidak bisa dirubah akhirnya terjadilah pemandangan yang sebenarnya itu sangat tidak layak. "Itu akibat tidak bisa melihat peluang tadi," Terangnya.
Pemuda seharusnya bisa memanfaatkan kecerdasan intelektual dan kecerdasan spiritual yang dimiliki. Sehingga, meski tidak banyak peluang yang dimiliki, larinya tidak akan terjerumus kepada hal-hal yang negatif. "Perbuatan itu karena melihat peluang telah tertutup dan larinya kepada hal yang menunjukkan keputusasaan," Tambahnya.
Di Lumajang sebagai pemangku kebijakan, pemerintah telah membuka peluang yang selebar-lebarnya bagi pemuda untuk berkreasi dan berkarya untuk negeri. Salah satunya seperti perubahan arah pendidikan 60 persen SMK dan 40 persen SMA. Disamaping itu, pengembangan melalui UMKM, meskipun banyak pemuda yang belum melihat peluang yang ada disekitarnya dan lebih meliht potensi yang ada di luar. "Ini juga sebenarnya yang menjadi tantangan bagi pemuda dan pemerintah," Pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi