Baca juga: Tahun 2015, Saatnya Bersatu Jadi Terbaik Rek!
Lumajang(lumajangsatu.com)- Kekesalan pemuda Lumajang yang sementara ini diluapkan melalui media sosial Facebook nampaknya mulai bergulir pada dunia nyata. Kamis malam (12/12) sejumlah pemuda melakukan kopi darat (kopdar) antara admin dan anggota Fb grup Lumajang yang dimotori oleh Irawan bocah Gucialit, Beny Resmana dan Nurhadiyono dan Abu Syifa.
Awalnya, kopdar akan berlangsung di Alun-alun Lumajang sebelah selatan. Namun, karena para pemuda tersebut kenal dengan Putri Nadya yang tak lain putri wakil bupati Lumajang, maka Kopdar yang dilakukan anak muda Lumajang akhirnya ditempatkan di Rumah Dinas Wakil Bupati.
Acara Kopdar sebagai tidak lanjut dari rencana penanaman satu juta pohon pisang, dilahan sepanjang jalan Tempeh hingga Sukododno Kabupaten Lumajang. Hal itu merupakan aksi protes dan bentuk keprihatinan dari pemuda Lumajang atas kerusakan jalan yang semakin parah kususnya pada jalur Tempeh-Lumajang-Wonorejo.
Berawal dari diskusi yang intens dilakukan di grup Fb Lumajang antara admin dan anggota grup yang merasa gerah dengan kerusakan jalan yang semakin parah dan seakan tidak ada penanganan yang serius dari pemerintah. "Ini keadaan yang genting dan perlu segera penanganan serius dari pihak pemerintah sebelum korban lebih bnyak berjatuhan," ujar Nurhadiyono, salah satu admin grup Facebook Lumajang kepada lumajangsatu.com, Jum'at (13/12/2013).
Dari diskusi yang berawal melelui media sosial Facebook dan berlanjut ke dunia nyata, para pemuda Lumajang akan merencanakan aksi nyata untuk melakukan protes kepada Pemerintah atas kerusakan jalan di Lumajang. "Harus ada pergerakan dari kaum muda Lumajang, untuk memprotes kerusakan jalan yang sudah menelan banyak korban," papar Irawan Bocah Gucilait.
Sementara itu Benny Resmana salah satu aktivis pecinta alam Lumajang mengusulkan adanya gerakan pengumpulan tanda tangan dan aksi pengumpulan koin seribu rupiah sebagai bentuk sindiran kepada pemerintah yang terkesan tutup mata. "Harus ada gerakan pengumpulan tanda tangan dan koin seribu rupiah untuk perbaikan jalan di Lumajang," tutur Beny.
Para anggota grup facebook Lumajang juga berencana untuk bertemu pemerintah Lumajang guna menyampaikan apa yang menjadi aspirasi anggota Grup. "Harus segera menjadwalkan untuk bertemu dengan pemerintah Lumajang guna menyampaikan aspirasi anggota grup," terang Ainun Yaqin salah satu admin.
Tak ketinggalan Putri Nadya (Putri Wakil Bupati Lumajang) juga memberikan komentar bahwa Pemerintah sudah semestinya mendegarkan apa yang menjadi keluhan warganya. "sudah seharusnya pemerintah mendengarkan aspirasi rakyatnya," terang putri wakil bupati itu.
Setelah berdiskusi selama lebih dari dua jam, pertemuan akhirnya mengerucut pada satu kesimpulan bahwa perlunya mendesak pemerintah untuk segera mencari solusi terbaik menangani kerusakan jalan di jalur Tempeh-Lumajang-Wonorejo sebelum korban yg berjatuhan semakin banyak.
Tak hanya itu, kritikan kepada pemerintah atas lambannya penanganan kerusakan jalan juga dilakukan oleh warga Lumajang melalui broadcast BBM. Salah satu broadcast BBM berbunyi:
"Untuk memperingati Hari Jadi Kota Lumajang, dengan ikon kota pisang, maka akan di adakan penanaman seribu pohon pisang, sekalian pemecahan rekor MURI, Pemkab telah menyediakan lahannya, yaitu jln raya Tempeh-Lumajang, bagi masyarakat Lumajang yang akan ikut berpatisipasi silahkan bawa pohon pisang sendiri, tunjukan pada masyarakat Indonesia bahwa Lumajang benar-benar Kota pisang, sampai jln raya pun layak ditanami pohon pisang.(Yd/red)
Editor : Redaksi