Senduro - Petani pisang mas Kirana di Kecamatan Senduro merasakan dampak besar Covid 19. 60 persen permintaan dan harga turun drastis sampai 50 persen. Tak hanya harga, great pisang dari permintaan pasar juga semakin ketat.
Budi Hariyanto, petani pisang mas Kirana Senduro menyatakan permintaan dari pasar yang ada di Surabaya, Jogja dan Jakarta turun. Great A Super haganya jadi 5 ribu saja perkiligramnya. Sebelum Covid 19, harga great A super diatas 10 ribu.
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
"Permintaan sekarang turun mas. Padahal pisang mas Kirana komuditi pisang yang paling stabil secara harga," papar Budi kepada Lumajangsatu.com, Kamis (21/05/2020).
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
Bila waktu normal setiap satu minggu ada dua kali pengiriman pisang mas Kirana sampai 2,2 ton ke luar daerah. Bahkan, para petani pisang mas Kirana tidak bisa memenuhi permintaan pasar, saking banyaknya peminat pisang mas Kirana.
"Dulu kita malah tidak bisa memenuhi permintaan pasar karena saking tingginya peminat pisang mas Kirana. Sekarang turun drastis," jelasnya.
Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember
Karena pisang tidak bisa disimpan lebih dari 1 minggu, maka para petani akhirnya membagikan pisang-pisang yang dipanen kepada warga. "Ya ada hikmahnya juga Covid 19 ini. Kita bisa berbagi dengan warga. Kita kemarin bagi-bagi pisang di Alun-alun Lumajang," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi