Lumajang - Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati berharap program Padat Karya Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Lumajang dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat dalam masa pandemi Covid-19. Hal itu disampaikan Wabup saat menghadiri kegiatan Sosialisasi Padat Karya Normalisasi Saluran Air di Desa Bodang Kecamatan Padang. Kamis (5/11/2020).
"Padat Karya ini adalah program yang dibutuhkan masyarakat saat ini, tadi Pak Kepala Desa menceritakan bahwa situasi pandemi masyarakatnya kesulitan secara ekonomi, semoga dengan program ini masyarakat bisa mendapatkan berkah dan rejeki," terangnya.
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
Dijelaskan lebih lanjut, adanya program Padat Karya di Desa Bodang dirasa tepat, hal itu dikarenakan musim tebang tebu telah selesai, sehingga masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai Buruh Tani Tebu bisa memperoleh pendapatan dari program Padat Karya.
Wabup yang akrab disapa Bunda Indah itu juga berharap program Padat Karya bisa menjadi motivasi Pemerintah Desa dan masyarakat untuk tetap solid saat masa pandemi Covid-19.
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
Selain itu, Wabup juga berpesan agar nantinya saluran irigasi yang telah dinormalisasi juga secara rutin dijaga dan dilakukan perawatan sehingga manfaatnya tetap dirasakan oleh para petani.
Sementara, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Lumajang, Abdul Majid melaporkan kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya penguatan ekonomi masyarakat. Dengan memberikan pekerjaan sementara melalui program Padat Karya. Terkait teknis pekerjaan, Abdul Majid menjelaskan program tersebut diikuti oleh 100 orang selama 10 hari.
Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember
Program Padat Karya yang dilakukan di Desa Bodang itu berupa perbaikan saluruan air yang mengarah ke sawah sebagai saluruan irigasi. Diharapkan hasil program tersebut memberikan manfaat dari hasil pekerjaan tersebut juga dirasakan oleh para petani. (Kominfo/ls/red)
Editor : Redaksi