Forkopimda Datangi Lokasi

Pengrusakan Poskamling di Ranupani Lumajang Diselesaikan Lewat Mediasi

lumajangsatu.com
AKBP Eka Yekti Hananto Seno, Kapolres Lumajang

Senduro - Tak terima acara selamatan adat tengger entas entas dibatasi PPKM Darurat, ratusan warga Suku Tenggar di Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, melakukan protes hingga merusak sejumlah fasilitas umum. Pengerusakan dilakukan oleh ratusan warga setelah Forkopimca Senduro didampingi Kepala Desa Ranupani mendatangi lokasi kegiatan adat tersebut untuk dihentikan

Namun Warga yang tak terima langsung melakukan perusakan 4 bangunan pos dan warga meminta kades Ranupani untuk mengundurkan diri. Kapolres Lumajang AKBP Eka Yekti Hananto Seno membenarkan adanya peristiwa terkait perusakan fasilitas umum di Senduro.

Baca juga: Polisi Juga Temukan 10 Kilogram Ganja Kering di Kawasan TNBTS Lumajang

"Kejadian itu berawal dari kekecewaan warga desa Ranupani kepada kepala desanya yang tidak mampu mengkomunikasikan aturan PPKM Darurat ini dengan kegiatan adat warga desa Ranupani," Ujarnya kepada sejumlah awak media, Selasa (13/07) malam

Kapolres menyampaikan, adat entas entas yang dilaksanakan setiap tahun yang digelar oleh warga desa Ranupani sehingga ketidakmampuan kepala desa memperhatikan aturan PPKM Darurat dengan adat warga sekitar sehingga menjadi kesalah pahaman warga desa tersebut.

Baca juga: PPID Lumajang Terima Tim Monev Komisi Informasi Jawa Timur

Sehingga kekecewaan itu di lampiaskan dengan melakukan pengerusakan terhapap pos keamanan atau pos kamling yang ada di desa Ranupani. "Yang dirusak ada 3 pos keamanan Desa, jadi disini bukan pos PPKM Mikro yang dirusak warga," terang Eka Yekti.

Lanjut dikatakan Kapolres, bahwa Polres Lumajang bersama Bupati Lumajang akan melakukan mediasi pertemuan dengan tokoh masyarakat dan warga Ranupani untuk mengetahui asipirasi keinginan warga. "Situasi saat ini sudah kondusif, acara adat desa masih digelar sehingga nanti setelah selesai kami akan menggelar mediasi dengan warga sehingga dapat solusi atau jalan keluar," tuturnya.

Baca juga: Diskominfo Lumajang Belajar Implementasi Satu Data Indonesia ke Malang

Ketika ditanya terkait video beredar mobil Polisi di rusak di Ranupani itu tidak benar, itu kejadian ada di wilayah Kabupaten yang lain. "Jadi kejadian diranupani digabungkan dengan video lain yang tidak ada kaitannya yang terjadi diwilayah lain," ujar Kapolres.

Pelaku yang menyebarkan video hoax akan dilakukan upaya hukum. "Kita masih melakukan penyelidikan yang jelas penyebar video hoak segera kita lakukan upaya hukum," pungkasnya.(Ind/yd/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru