Hikmah Hidup

Kiat-Kiat Doa Mustajab

lumajangsatu.com
KH. DR. Abdul Wadud Nafis, Pengasuh Ponpes Manarul Qur'an Kutorenon-Lumajang

Lumajang - Allah memerintahkan kepada orang-orang yang beriman, agar berdoa kepada Allah subhanahu wa ta'ala dalam memenuhi hajatnya dan terhindar dari segera sesuatu yang merugikannya, Allah akan mengabulkan doa hambanya apabila sesuai dengan tata cara berdoa yang benar.

Yang menjadi pertanyaan, bagaimana tata cara doa agar mustajab?

Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan

Doa-doa seseorang akan diterima oleh Allah subhanahu wa ta'ala dan hajatnya terkabulkan apabila memenuhi tata cara sebagai berikut:

Pertama, ikhlas. Orang yang berdoa kepada Allah subhanahu wa ta'ala akan dikabulkan apabila ketika berdoa betul-betul berdoa kepada Allah semata dan tidak menyekutukan Allah dengan yang lain, dan ketika berdoa betul-betul semata-mata melaksanakan perintah, sebagai hamba meminta kepada Tuhannya dan semata-mata mengharapkan ridhaNya.

Kedua, khusyuk. Orang yang beriman doanya akan terkabulkan apabila hatinya hadir dan khusyuk ingat kepada Allah subhanahu wa ta'ala, orang yang berdoa hatinya betul-betul sadar bahwa dirinya sedang bermunajat pada Allah subhanahu wa ta'ala, sehingga hatinya konsentrasi hanya ingat kepada Allah subhanahu wa ta'ala dan hatinya minta kepada Allah sesuai dengan apa yang sedang diucapkan oleh lidahnya, karena Allah menerima doa hambaNya yang khusyuk dan hatinya hadir dan Allah tidak menerima doa seseorang yang hatinya lalai dan tidak ingat kepada Allah ketika berdoa.

Ketiga, yakin doanya terkabulkan. Orang yang beriman kepada Allah dengan iman yang mantap harus yakin bahwa Allah pasti mengabulkan doanya dan yakin bahwa Allah akan menerima doanya dan mengabulkan semua harapannya, karena Allah Dzat Yang Maha Nenerima doa hambaNya dan Allah Maha pengasih lagi Maha penyayang.

Keempat, bertawasul. Doa akan mudah diterima oleh Allah subhanahu wa ta'ala apabila tawasul dengan nama-nama Allah, misalnya ketika menginginkan mendapatkan rezeki yang banyak dan barokah tawasul dengan nama Allah Al Razzaq, Dzat Yang Maha pemberi rezeki, tawasul dengan amal sholeh yang dilakukan, misalnya sebelum berdoa membaca Alquran, membaca zikir, menbaca sholawat, membaca istighfar dan membacaan tasbih, lalu berdoa kepada Allah dengan menyebut ya Allah kami tawasul dengan bacaan yang kami baca kabulkanlah doa kami.

Kelima, sebelum berdoa diawali membaca sholawat, bismillah dan alhamdulillah. Doa akan diterima oleh Allah subhanahu wa ta'ala apabila orang yang berdoa tidak langsung berdoa kepada Allah subhanahu wa ta'ala, tapi diawali dengan membaca bacaan-bacaan yang mendorong untuk diterima oleh Allah subhanahu wa ta'ala, terutama membaca selawat kepada Rasulullah, membaca bismillahir rahmanir rahim, membaca alhamdulillahi robbil alamin.

Baca juga: Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Keenam, berdoa al Ma'tsurat. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengajarkan bermacam-macam doa, baik yang berkenan dengan hajat keduniaan maupun hajat akhirat, maka karena itu doa akan mudah dikabulkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala apabila membaca doa-doa yang dicontohkan oleh nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.

Ketujuh, bertaubat dan beristighfar. Doa orang-orang yang beriman akan dikabulkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala apabila bertaubat dari dosa-dosa yang dilakukannya dengan taubatan nasuha, yaitu menyadari terhadap dosa-dosa yang dilakukannya, menyesali dosa-dosa yang dilakukannya, berjanji tidak akan pernah mengulangi lagi, betul-betul tidak mengulangi lagi dan minta keikhlasan orang-orang yang dizalimi. Lalu memperbanyak baca istighfar kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Orang yang bertaubat dengan sungguh-sungguh dan beristighfar kepada Allah dengan baik, maka doanya akan terkabulkan, baik yang berkenaan hajat keduniaan maupun hajar akhirat.

Kedelapan, berpakaian dan mengkonsumsi yang halal. Salah satu faktor pendukung doa dikabulkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala apabila orang yang berdoa mengkonsumsi makan makanan yang halal dan berpakaian pakaian yang halal, karena orang yang makan makanan yang harum atau memakai pakaian yang haram akan ditolak oleh Allah subhanahu wa ta'ala.

Keembilan, memilih waktu-waktu istijabah. Misalnya memilih waktu pada pertengahan malam, antara adzan dan iqomah, pada khutbah Jumat ketika imam duduk diantara dua khutbah, setelah selesai melaksanakan salat lima waktu, di waktu dalam keadaan Safar dan ketika bersujud.

Baca juga: Badan POM Jember Evaluasi Program Keamanan Pangan di Kabupaten Lumajang

Kesepuluh, berdoa di tempat-tempat mustajabah. Doa diterima oleh Allah subhanahu wa ta'ala juga dipengaruhi oleh tempat berdoa, misalnya berdoa di Multazam, di Raudhah di maqam Ibrahim dan lain sebagainya.

Orang yang beriman kepada Allah subhanahu wa ta'ala dengan mantap dan yakin kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, maka ketika berdoa kepada Allah subhanahu wa ta'ala akan dikabulkan dan hajatnya akan terpenuhi serta terhindar dari segala mara bahayal apabila orang yang berdoa tersebut betul-betul memenuhi tata cara doa yang benar, sejarah membuktikan nabi Ibrahim berdoa kepada Allah untuk diberikan anak, lalu oleh Allah dikabulkannya dengan diberikan anak dan nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam berdoa, agar diberikan kemenangan di waktu perang badar, lalu Allah mengabulkan doa nabi Muhammad dan betul-betul diberikan kemenangan pada perang Badar.

Maka dengan demikian hendaknya orang-orang yang beriman banyak beribadah kepada Allah subhanahu wa ta'ala dan menghindari segala perbuatan maksiat dan berdoa hanya kepada Allah semata ketika mengharapkan hal-hal yang bermanfaat pada dirinya dan terhindar dari hal-hal yang memberikan bahaya kepada firinya. Wallahualam A'lam bish bishawab.(Red)

Penulis : KH. DR. Abdul Wadud Nafis, Pengasuh Ponpes Manarul Qur'an Kutorenon-Lumajang

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru