Lumajang - Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Lumajang terus melakukan upaya dalam menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak. Salah satunya dengan Program Rumah Curhat PKK Kabupaten Lumajang.
"Kami berupaya membantu untuk mengurangi kekerasan ibu dan anak, ini melalui pokja satu mengaktifkan kembali rumah curhat yang ada di masing-masing desa, kita rekrut kembali kader-kader untuk membantu melakukan pendampingan sampai di tingkat bawah," ungkap Ketua TP PKK Kabupaten Lumajang Musfarina Thoriq saat Talkshow di LPPL Radio Suara Lumajang, Selasa (19/9/2023).
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
Ning Farin sapaan akrab istri Bupati Lumajang itu juga mengungkapkan, bahwa kasus kekerasan yang menimpa perempuan tentu menjadi perhatian khusus TP PKK Kabupaten Lumajang melalui Pokja I yang membidangi, yakni melalui program TP PKK yaitu Rumah Curhat akan melakukan pendampingan.
Menurutnya, kekerasan pada perempuan dan anak masih seringkali terjadi di masyarakat, bahkan bagi sebagian kalangan yang tidak melihat strata ekonomi. Baru-baru ini juga sempat menimpa seorang ibu rumah tangga asal Desa Tanggung, Kecamatan Padang yang dianiaya suaminya hingga menderita luka serius di bagian kepala beberapa waktu lalu.
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
Selain itu, diungkapkan Ning Farin, bahwa dalam Rumah Curhat masyarakat bisa menyampaikan segala permasalahan layaknya bercerita kepada teman, untuk menemukan sebuah solusi.
Dirinya mengharapkan, agar masyarakat bisa memanfaatkan program TP PKK yang sudah ada di hampir seluruh desa di Kabupaten Lumajang. "Masyarakat bisa menyampaikan informasi atau uneg-uneg (keluhan, red) mereka terkait permasalahan yang terjadi, utamanya yang berkaitan dengan permasalahan perempuan dan anak," jelas dia.
Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember
Ning Farin juga berharap, melalui Rumah Curhat, maka setiap permasalahan bisa selesai di tingkat keluarga. "Kita lebih melakukan pendekatan tingkat keluarga, kita kedepankan musyawarah dulu agar permasalahan ini selesai di tingkat keluarga prosesnya," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi