Lumajang - Bertambah lagi, empat sekolah di Kabupaten Lumajang berhasil meraih status Sekolah Adiwiyata Tingkat Jawa Timur Tahun 2024. Keempatnya, meliputi SMAN 1 Pasirian, SMAN 1 Kunir, SMPN 1 Candipuro dan SMPN 2 Yosowilangun.
Penghargaan Sekolah Adiwiyata ini diserahkan dalam acara Sosialisasi dan Penyerahan Penghargaan Proklim Kategori Utama Sertifikat Nasional dan Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2024 yang digelar Dinas Lingkungan Hidup Jawa Timur, di Gedung Graha Wisata Surabaya, Selasa (10/9/2024).
Baca juga: Gelar Budaya Gempur Rokok Ilegal Meriahkan Rangkaian Peringatan Harjalu Ke - 769
Penghargaan Sekolah Adiwiyata diberikan kepada sekolah yang menerapkan pola kehidupan yang berwawasan lingkungan hidup dan berkelanjutan. "Penetapan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap upaya mereka dalam menerapkan prinsip-prinsip pendidikan lingkungan hidup secara konsisten dan inovatif," terang Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lumajang, Hertutik.
Hertutik berharap, melalui penghargaan Sekolah Adiwiyata, semakin banyak sekolah yang termotivasi untuk meningkatkan kesadaran terhadap kepedulian lingkungan.
Baca juga: Arak-arakan Punggawa Kerajaan ke Alun-alun Lumajang di Prosesi Harjalu 769
"Sekolah Adiwiyata bertujuan menyadarkan warga sekolah akan lingkungan sehingga dapat turut bertanggung jawab dalam penyelamatan lingkungan, kami pemerintah daerah akan terus mendorong upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya lingkungan hidup," jelasnya.
Diketahui, proses seleksi untuk menjadi Sekolah Adiwiyata mencakup penilaian terhadap berbagai aspek, termasuk pengelolaan lingkungan sekolah, kurikulum berbasis lingkungan, dan partisipasi siswa serta masyarakat dalam kegiatan lingkungan. Keempat sekolah ini dinilai memenuhi kriteria tersebut dengan sangat baik.
Baca juga: Jelang Harjalu ke-769 Pemkab Gelar Doa Bersama Lintas Agama di Pendopo Arya Wiraraja
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, Jempin Marbun mengapresiasi seluruh sekolah Adiwiyata yang sudah ditetap. Menurutnya, hasil yang sudah diperoleh merupakan upaya nyata untuk memberikan kontribusi terhadap lingkungan melalui sekolah.
"Ini bagian dari upaya kita untuk mengedukasi masyarakat melalui lingkungan sekolah, ini tidak serta merta tapi butuh proses untuk kebiasaan peduli lingkungan ini menjadi sebuah budaya yang melekat," pungkasnya.(Kom/red)
Editor : Redaksi