Asuransi

Panen Gagal Tak Lagi Jadi Mimpi Buruk, Pemkab Lumajang Tanggung Premi Asuransi Petani

Reporter : Indana Zulfa
Pemerintah Kabupaten Lumajang terus mendorong petani mengikuti program Asuransi Usahatani Tanaman Padi (AUTP) sebagai bentuk perlindungan dari risiko gagal panen akibat bencana alam, hama, atau penyakit tanaman.

Lumajang– Gagal panen akibat bencana, hama, atau penyakit kini tak lagi harus ditangisi. Pemerintah Kabupaten Lumajang hadir memberi solusi konkret lewat program Asuransi Usahatani Tanaman Padi (AUTP), yang dirancang khusus untuk melindungi petani dari kerugian besar saat hasil panen tak sesuai harapan.

 

Baca juga: STKIP PGRI Lumajang Gelar Rangkaian Lomba dan Pameran Karya Mahasiswa dalam Dies Natalis ke-40

Tahun ini, Pemkab Lumajang menggelontorkan dana Rp36 juta dari APBD untuk membayar premi asuransi lahan pertanian seluas 1.000 hektare. Pemerintah menanggung 80 persen biaya, sedangkan sisanya hanya Rp36.000 per hektare dibayar petani. Nilai yang terbilang kecil dibanding risiko gagal panen yang bisa bikin bangkrut.

 

Program ini menyasar lima kecamatan paling rawan bencana: Pronojiwo, Candipuro, Pasirian, Yosowilangun, dan Rowokangkung. Petani cukup mendaftar lewat kelompok tani dan membayar bagian premi, lalu lahan mereka langsung masuk dalam perlindungan asuransi selama satu musim tanam.

 

Sukarno Mukti, Analis Prasarana dan Sarana Pertanian DKPP Lumajang, menegaskan bahwa petani bisa klaim hingga Rp6 juta per hektare jika kerusakan tanaman mencapai 70 persen atau lebih akibat faktor alam atau hama. Klaim dilakukan setelah verifikasi dari dinas dan pihak asuransi.

Baca juga: Hujan Deras dan Angin Kencang Mengamuk di Rowokangkung, 17 Rumah Rusak dan Listrik Padam

 

“Ini bentuk kehadiran negara. Ketika panen gagal, petani tidak dibiarkan sendirian menanggung kerugian. Dengan premi ringan, manfaatnya luar biasa,” ujar Sukarno, Kamis (10/7/2025).

 

Ia menyebut, semakin banyak petani yang sadar risiko dan ikut asuransi, maka semakin kuat ketahanan pangan daerah. Pemkab pun membuka peluang memperluas cakupan jika animo meningkat.

Baca juga: Lumajang Sabet Empat Penghargaan Penyakit Hewan Menular Strategis, Bukti Ketangguhan Peternakan

 

Petani yang ingin bergabung bisa menghubungi penyuluh pertanian di wilayah masing-masing. Edukasi dan pendampingan terus dilakukan agar program ini benar-benar jadi tameng petani melawan ketidakpastian alam.

 

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru