Lumajang, Jawa Timur – Kabupaten Lumajang memang dikenal dengan keindahan alamnya, salah satunya Antrukan Pawon yang berada di Pucangalit, Desa Kertowono, Kecamatan Gucialit, Jawa Timur. Destinasi wisata ini menyajikan pesona air terjun mini dengan aliran jernih yang menyejukkan, dikelilingi suasana pedesaan yang masih asri.
Setiap akhir pekan, Antrukan Pawon kerap didatangi warga sekitar hingga wisatawan luar daerah yang ingin menikmati kesejukan air alami. Aliran sungai yang bersih dan deras menjadi daya tarik utama, cocok untuk bermain air, berendam, maupun bersantai bersama keluarga.
Baca juga: Dari Desa Sumberurip untuk Indonesia: Pronojiwo Hadirkan Taman Bunga Puspa Adi Warna
Keindahan alam sekitar semakin menambah pesona Antrukan Pawon. Pepohonan hijau di kanan-kiri aliran sungai menciptakan suasana teduh, membuat pengunjung betah berlama-lama.
Spot alami ini juga mulai populer di media sosial, karena menghadirkan latar foto yang Instagramable dengan nuansa pedesaan khas Lumajang.
Baca juga: Inflasi Berdampak pada Anggaran Daerah, Bupati Lumajang Fokus Kembangkan Sektor Wisata
Menurut warga setempat, nama “Antrukan Pawon” berasal dari bentuk aliran air yang menyerupai tungku dapur tradisional, sehingga menambah kesan unik dari tempat ini. Tidak hanya menyegarkan, wisatawan juga bisa merasakan suasana khas pedesaan yang tenang dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Akses menuju Antrukan Pawon dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi dari pusat Kabupaten Lumajang menuju Kecamatan Gucialit. Perjalanan memakan waktu sekitar 45 menit hingga satu jam, dengan jalur yang relatif mudah dilalui. Sesampainya di lokasi, pengunjung disuguhi panorama alami yang masih terjaga keasriannya.
Baca juga: Polsek Pronojiwo Kawal Pengelolaan Bumdes Air Tumpak Sewu Sidomulyo
Dengan pesona alam yang ditawarkan, Antrukan Pawon kini menjadi salah satu destinasi favorit bagi pecinta wisata air dan alam terbuka. Tempat ini cocok untuk berlibur singkat sekaligus melepas penat di tengah kesejukan alam Lumajang.(adi/red)
*Artikel ditulis oleh Adi Cahya Ageng Ramadhani (PPL SMKN 1 Lumajang)
Editor : Redaksi