Karanganyar — Situs Watu Kandang yang berada di 83W5+3CH, Jl. Raya Matesih–Tawangmangu, Area Sawah, Karangbangun, Kecamatan Matesih, menjadi salah satu destinasi unik yang menawarkan perpaduan panorama alam pedesaan dan peninggalan sejarah.
Terletak di tengah hamparan sawah hijau, situs ini menghadirkan suasana tenang sekaligus misterius berkat keberadaan batu-batu besar yang diyakini menjadi bagian dari cerita masa lalu masyarakat setempat.
Baca juga: Tirta Guwo Indah, Wisata Air Alami yang Menyegarkan di Kerjo Karanganyar
Setiba di lokasi, pengunjung disambut pemandangan sawah yang membentang luas serta formasi batu berukuran besar yang menjadi daya tarik utama.
Banyak wisatawan datang untuk melihat lebih dekat bentuk batu yang unik, mengambil foto berlatar pedesaan, atau sekadar menikmati angin sepoi-sepoi dari area persawahan.
Suasananya yang sunyi dan alami sering disebut memberikan nuansa berbeda dari destinasi wisata populer lain di Karanganyar.
Meski tergolong situs sederhana, Watu Kandang dilengkapi fasilitas dasar seperti tempat duduk, spot foto alami, serta akses jalan yang mudah dijangkau dari jalan raya.
Baca juga: Cemara Kandang Karanganyar, Wisata Sejuk di Lereng Lawu yang Kian Diminati Wisatawan
Pengelola lokal juga menjaga kebersihan area agar pengunjung dapat menikmati suasana dengan nyaman. Beberapa wisatawan datang untuk berwisata budaya, sementara lainnya menjadikan tempat ini persinggahan singkat saat melintas di jalur Matesih–Tawangmangu.
Situs Watu Kandang tidak menerapkan tiket masuk, sehingga wisatawan dapat berkunjung secara gratis. Biaya parkir kendaraan pun terjangkau, yakni sekitar Rp2.000 untuk sepeda motor dan Rp5.000 untuk mobil.
Tempat ini buka setiap hari pukul 08.00–17.00 WIB, dengan waktu terbaik berkunjung pada pagi atau sore hari untuk menikmati panorama sawah yang lebih sejuk.
Baca juga: Air Terjun Kedung Sriti, Destinasi Tersembunyi dengan Pesona Natural di Kalisoro Karanganyar
Situs Watu Kandang menjadi tujuan wisatawan yang mencari ketenangan, menikmati alam pedesaan, atau mempelajari jejak sejarah lokal.
Dengan pesona batu-batu purba yang ikonik dan lingkungan yang masih alami, destinasi ini terus menarik perhatian wisatawan lokal maupun luar daerah yang ingin menemukan sisi lain dari keindahan Karanganyar..(yov/red)
"Artikel ini ditulis oleh Muhammad Yova Athobarani (Pelajar PPL SMKN 1 LUMAJANG)
Editor : Redaksi