Jambore Keadilan Iklim, SerukanTak Pilih Pemimpin Yang Paku Bener di Pohon

lumajangsatu.com
Gucialit- Memperingati Hari Bumi Se-Dunia yang jatuh pada setiap tanggal 22 April, komunitas Pecinta Wisata Gucialit bekerjasama dengan Laskar Hijau dan Vabfas menyelenggarakan Jambore Keadilan Iklim yang ke-2, di Kebun Teh Kertowono, Desa Gucialit, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang, Minggu (21/04/2013).

Kegiatan itu, juga bertujuan untuk pelestarian lingkungan, dan mengenalkan potensi wisata yang ada di Gucialit khususnya kebun teh Kertowono, air terjun Kali Gedang, air terjun Semingkir dan air terjun Antrukan Pawon.
 
Jambore Keadilan Iklim ini merupakan acara yang digagas oleh Laskar Hijau untuk menjadi acara tahunan berkumpulnya para pecinta alam dan pengabdi lingkungan yang ada di Kabupaten Lumajang. Jambore Keadilan Iklim yang pertama diselenggarakan di Ranu Klakah, Desa Tegalrandu, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang pada 22 April 2012 lalu.

Dalam Jambore kali ini, semua komunitas pecinta alam dan pengabdi lingkungan yang ada di Kabupaten Lumajang hadir dengan jumlah peserta sekitar 150 orang. Sebelum dimulai acara, para peserta terlebih dulu disambut dengan suguhan teh kualitas terbaik dari perkebunan Kertowono yang digodok langsung dengan api unggun di tengah-tengah lapangan tempat jambore ini berlangsung.

Acara ini dimulai dengan diskusi terbuka seputar perkembangan gerakan pelestarian lingkungan yang ada di Kabupaten Lumajang. Selanjutnya para peserta diajak untuk menanam bersama di DAS Kali Gedang dan operasi bersih-bersih sampah di sekitar air terjun Kali Gedang dan air terjun Semingkir.

Kegiatan penghijauan di kawasan ini sangat penting artinya, karena setiap kali musim kemarau tiba  masyarakat di sini mengalami krisis air bersih kata Irawan, ketua panitia kegiatan ini dan sebagai putra asli Gucialit.

Kegiatan penanaman akan menjadi gerakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap minggu di kawasan kebun teh. Para pecinta alam menanam jenis pohon trembesi.
 
Yang unik dari kegiatan ini, para peserta Jambore juga membuat sebuah petisi bersama yang berisi tentang seruan untuk Tidak Memilih Calon Bupati, atau Calon Gubernur, atau Calon Legislatif yang memasang posternya di pohon-pohon.

karena ini menjelang Pilkada dan Pemilu, kami semua yang hadir di sini bersepakat dan menyerukan kepada semua masyarakat untuk tidak memilih calon Bupati, dan calon Gubernur, atau calon Legislatif yang memasang posternya di pohon-pohon, karena itu merupakan indikator bahwa sang calon tersebut tidak peduli terhadap lingkungan. Ujar A'ak Abdullah AlIkudus, ketua Lasakar Hijau.

Ia menambahkan, pemasanganposter di pohon merupakan tindakan vandalisme sambung Benny Resmana selaku koordinator komunitas Vabfas Lumajang. Petisi tersebut dibuat di selembar sepanduk putih dan ditandatangani oleh semua peserta yang hadir dalam kegiatan ini. (Yd/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru