Lumajang (lumajangsatu.com) - 40 hari meningglanya Salim Kancil diperingati dengan menggelar istigosah, tahlil, pembacaan yasin serta penanaman pohon mangrove di bekas pertambangan. Ratusan warga dari pesisir pantai, aktivis lingkunga, pecinta alam, mahasiswa, Muslimat NU, Fatayat NU, GP Ansor dan sjumlah daerah luar Lumajang juga hadir dalam kesempatan tersebut.
Abdul Hamid, salah seorang aktivis anti tambang membacakan 11 poin Resolusi Lumajang Damai yang diberikan kepada Gubernur dan Bupati Lumajang. Warga pesisir meminta agar kawasan pesisir selatan tidak masuk kawasan pertambangan.
Baca juga: Ponpes Darun Najah Lumajang Masuk 3 Besar Lomba Implementasi Pesantren Sehat Jatim
"Pemerintah provinsi Jawa Timur bersama Pemkab Lumajang melakukan pemulihan terhadap kawasan pesisir selatan Lumajang dengan cara melakukan penanaman pohon dan melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat dipesisir pantai, melalui pariwisata, pertanian dan perikanan," baca Hamid dalam poin 4 Resolusi Lumajang Damai, Jum'at (06/11/2015).
Sementara itu, Thoriqul Haq anggota DPRD Jawa Timur menyatakan akan memprioritaskan Lumajang dalam pansus pertambangan yang dibentuk oleh DPRD Jatim. Thoriq juga sangat sepkat jika kawasan pesisir selatan tidak boleh ditambang.
Baca juga: Kecelakaan Beruntun di Sukosari Lumajang Melibatkan Truk dan Bus Madjoe Berlian
"Kami sangat setuju jika kawasan pesisir selatan dilakukan pemulihan, saya akan minta Gubernur Jatim untuk turun tangan mengatasi persolan pesisir Lumajang," jelasnya.
A'ak Abdullah Al-Kudus Koordinator Laskar Hijau sangat bangga dengan antusias peserta. Dirinya berharap dengan kegitan tersebut bisa menggugah semua orang untuk menjaga lingkungan dari kepetingan segelintir orang saja.
Baca juga: Pasar Murah di Senduro Bagian Upaya Pengendalian Inflasi Lumajang
"Kita berharap pasisir seltan tidak ditambang lagi dengan dalih dan alasan apapun," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi