Lumajang- Ungkapan sangat bijak disampaikan Ketua DPC PKB Lumajang H. Muhammad Zacky Barizi, menyikapi dualisme SK Kepengurusan DPC PKB Lumajang. Dirinya oleh DPP PKB ditunjuk menjadi ketua DPC PKB untuk menyelsaikan konflik konflik dua kubu PKB H. Rofiq Abidin dan PKB Kubu Ali Mudhori.
Saat ini, jika ada SK DPP yang menyatakan bahwa kepengurusan dikembalikan kepad Hj. Masitah, dirinya secara pribadi akan ikut dan patuh pada apa yang diputuskan DPP PKB. Sebab, dirinya menjadi ketua DPC PKB karena ditunjuk dan tidak meminta untuk dijadikan ketua DPC PKB.
Baca juga: Siagakan Ribuan Personel Jelang Pemilu 2024 Polres Lumajang Gelar Pasukan
"Dulu saya jadi ketua DPC karena dibutuhkan PKB, bukan saya yang meminta, jadi jika DPP menganggap tugas saya sudah selasai maka saya akan tunduk pada aturan DPP," Ujar Gus Muh, panggilan akrabnya, Senin (22/07/2013).
Selaku kader PKB, dirinya tidak ingin melihat lagi PKB Lumajang terpecah menjadi beberapa kubu. Sehingga tidak akan ada istilah lagi PKB kubu Gus Muh, PKB Kubu Masitah atau PKB kubu lainnya.
Baca juga: Mas Gatot Orang Dekat Bunda Gagal Jadi Ketua Komisi A DPRD Lumajang
"Jika PKB ingi besar dan jadi pemenang pemilu maka, kubu-kubuan harus dihilangkan," Tambah Pengrus PC NU Lumajang itu.
Rilis yang dilakukan oleh beberapa kader PK di Kantor Jln Swandak, itu murni dari bentuk perlawanan dari para kader. Ia juga sempat mencegah agar tidak melakukan hal itu dan tetap patuh pada aturan DPP PKB.
Baca juga: Pilpres 2019, Jokowi - Ma'ruf Menang Telak di Kecamatan Tekung
"Rilis itu murni perlawanan dari kader, dan saya menyarankan untuk tidak melakukan itu," Akunya. Ia menghimbau kepada para kader PKB, bahwa PKB tidak perlu ada konflik lagi. Siapapun yang menjadi nahkoda di PKB Lumajang, sepanjang sesuai aturan mauan di PKB maka harus didukung.
"Kalau saya enteng saja, kalau saya dibutuhkan saya siap, ketika tidak dibutuhkan ya tidak apa-apa, yang terpenting PKB Lumajang tidak perlu ada konflik lagi," Pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi