Tempeh (Lumajangsatu.com) - Salah satu rawon yang sudah malang melintang dengan resep yang terjaga adalah Rawon Pak.Riduwan . Sudah ada sejak tahun 1978, lokasinya berada di Tempeh Lor depan Gedung Guru. Salah satu yang begitu khas di sini adalah empal srundeng yang membuatmu ketagihan dan pengen balik lagi saat jelajah Lumajang.
Rawon ini, seolah sudah melekat dibenak masyarakat yang kebetulan melintas di wilayah Tempeh-Lumajang. Menjadi kuliner andalan pengendara yang melewati. Rasanya sudah menjadi hal yang wajib, bagi mereka untuk mampir di Warung Riduwan.
Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Lumajang 2024
Sang pemilik menceritakan sebelum membuka usaha ini dia bekerja sebagai sopir. Awal pertama membuka warung bukan hanya rawon saja yang dijual melainkan, nasi pecel dan goreng-gorengan.
Riduwan sang pemilik mengaku, yang membuat usahanya laris hingga saat ini dia terus mempertahankan resep makanannya dan harganya juga murah.
"Harga rawon disini murah mbak, mungkin itu yang menjadi daya tarik pelanggan kami" ujar bapak empat anak itu.
Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan
Rawon ini cukup berbeda dari rawon lainnya. Biasanya daging sapi dipotong-potong kecil, kemudian dicampur kuah serta taoge.
Sedangkan di Warung Riduwan daging sapi berbentuk empal ini terlihat mendominasi di atas piring. Tiga lapis daging empal yang terbumbuhi tersendiri tidak terjun langsung di dalam kuah rawon.
Baca juga: Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan
Untuk kuah rawon sendiri cukup segar dinikmati. Rasa keluwek berpadu dengan sambal dan toge sangat cocok sekali di hidangkan. Ditambah daging empal yang sangat empuk menambah nilai plus pada warung ini.
"Saya tetap mempertahankan resep makanan mulai awal membuka hingga saat ini" ujar dia.(Ind/red)
Editor : Redaksi