Nota Keberatan

PCNU Lumajang Kecam Keras Pengibaran Bendera NU di Arena Kampanye Akbar 02

lumajangsatu.com
Dok. Sandiaga mengibarkan bendera NU saat kampanye di Satdion Semeru Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Insident pengibaran bendera NU di arena kapanya Prabowo-Sandi 4 April 2019 di Satdion Semeru dapat respon keras PC NU Lumajang. PC NU secara resmi mengeluarkan nota keberatan atas pengibaran bendera NU tersebut.

"Hasil rapat pengurus Syuriah dan Tanfid, PC NU Lumajang menyampaikan nota keberatan atas pengibaran bendera NU di arena kampanye akbar Paslon 02 di Stadion Semeru," ujar ABD. Mughit Naufal SH.I, Sekretaris PC NU Lumajang, Sabtu (06/04/2019).

Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Lumajang 2024

4 nota keberatan yang disampikan oleh PC NU Lumajang bernomor 209/PC/A.II/I.29/2019.

1. Kami menyampikan bahwa "Bendera NU" merupakan kehormatan Jam'iyah Nahdlatul Ulama yang merupakan hasil istikhoroh para Muassis Jam'iyah Nahdlatul Ulama yang mencerminkan nilai-nilai luhur dan harokah perjuangan NU dalam kehiduoan Berbangsa, dan Bernegara.

Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan

2. Kami Jam'iyah NU memandang bahwa sebuah aspirasi atas hajat politik adalah sebuah hak setiap warga negera. Namun demikin, NU memandang bahwa kinerja politik untuk meriah simapti masyarakat harus dilakukan dengan cara bermartabat tanpa menodai lembaga-lembaga, organisasi dan instansi resmi di Republik ini.

3. Kami mewakili segenap keluarga besar NU Kabupaten Lumajang menyampikan kekecewaan dan nota keberatan yang sangat dalam atas tindakan penyalahgunaan "Bendera NU" tersebut dalam kegiatan kampanye akbar Paslon 02 yang bertempat di Stadion Semeru Lumajang pada hari Kamis, 04 April 2019.

Baca juga: Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

4. Kami menyampikan bahwa tindakan pengibaran "Bendera NU" dalam kegiatan kampanye politik semacam itu adalah bentuk pelecehan kepala Jam'iyah Nahdlatul Ulama yang dapat menimbulkan gerakan horisontal di tengah masyarakat.

"Kami amat menyanyangkan dan merasa kecewa dengan tindakan yang kita anggap tidak bermartabat itu," pungkas Naufal.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru