Napak Tilas Situs Selo Gending Peninggalan Pra Sejarah Lumajang

Senduro - Masih belum buming, Situs Selo Gending Dusun Krajan Rt 05 Rw 02 Desa Kandangan, serius digarap untuk jadi destinasi wisata Kecamatan Senduro. Diperkirakan usianya lebih tua dari Situs Biting.

Ketua Adat Gatot Harjo mengungkapkan bahwa Situs Selo Gending usianya sekitar 500 ribu tahun, lebih tua dari Situs Biting. "Situs ini bukan kerajaan karenan silsilahnya tidak ada kalau kerajaan ada silsilahnya," ungkapnya saat ditemui Lumajangsatu.com di Situs Selo Gending, Jumat (11/09/2020).

Laki-laki yang dipanggil sebagai Romo Dukun tersebut memaparkan bahwa Situs Selo Gending merupakan tempatnya orang-orang suci masa sebelum sejarah. "ini yang pertama kali kesini Empu Ranu Bawa, jadi memang sudah ratusan tahun yang lalu,".

Dia juga menjelaskan Situs Selo Ganding sebenarnya tempat upacara. "Kalau zaman kerajaan utusan-utusan kerajaan pasti mampir kesini, Prabu Siliwangi pernah nginjak disini dengan bukti adanya pohon Pandan Betawi,"ungkapnya.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Miselli mengungkapkan bahwa dirinya dan masyarakat semangat dan giat membangun wisata. "Program Bupati satu desa satu wisata membuat kita semakin semangat,"ungkapnya.

Dia juga mengungkapkan bahwa masih banyak peninggalan-peninggalan sejarah yang terkubur disekitar Selo Gending, "Dari parkiran kalau digali banyak, selain itu bukti-bukti sejarah sulit diungkap karena dibawa belanda. Kemarin kami menemukan foto buyut dari pak Dukun di Belanda,"ungkapnya.

Kepala Desa Kandangan Samsuri mengungkapkan bahwa Desa Kandangan mengembangkan 3 destinasi yaitu Selo Gending, Hutan Bambu dan Air Terjun Manggis. "Dari 3 wisata tersebut jadi nama Pokdarwis Segitiga Emas,"ungkapnya.

Mustajib Pemimpin Kecamatan Senduro mengharapkan seluruh masyarakat Kandangan bersama-sama guyub rukun membangun potensi-potensi wisata yang ada. "Nanti dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitarnya, dengan kebersamaan dengan guyub rukun insya allah apa yang kita rencanakan bersama ini akan segera terwujud,"pungkasnya. (Oky/Ls/Red)

Editor : Redaksi