Bonsai jenis Sancang

Bonsai Harianto Randuagung Dibandrol Rp. 300 Juta di Pameran Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Bonsai Harianto Randuagung Dibandrol Rp. 300 Juta di Pameran Lumajang
Bonsai Sancang Milik Harianto Randuagung Bernilai Ratusan Juta.

Lumajang - Tanaman Bonsai milik Harianto yang dinobatkan sebagai Bonsai terbaik pada pameran Bonsai di Plaza Graha Mulia (GM) bikin gelang kepala, Bonsai jenis Sancang Harianto dibandrol 300 juta rupiah.

Pameran bonsai yang digelar PPBI Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Lumajang di ikuti 330 Bonsai dari berbagai jenis, Diantaranya adalah jenis sancang, ficus, serut, beringin, kimeng, ipriku, loah, dan lain-lain.

"Sebenarnya ini Pameran Bonsai Lokal mas, namun rasa nasional karena banyak dari luar kota yang ikut, ada dari Sumatra Utara, Kalimantan Tengah, Probolinggo, Blitar, Malang, Sidoarjo,"ungkap Jaka Surya Panitia Pemeran Bonsai, Kamis (22/10/2020).

Dia menjelaskan bahwa Bonsai Sancang milik Harianto asal Randuagung mendapatkan 4 penghargaan Bonsai yaitu, best ten, best in show, best in class, dan baik sekali.

"Bonsai Pak Harianto berumur kisaran 20 tahun mas, dia menjualnya 300 juta sempat ditawar 30 juta, Bonsainya luar biasa dari tekstur batang hingga daun,"jelasnya.

Berbicara soal pameran Bonsai Jaka mengatakan jika agenda pameran sudah diusulkan Bupati Lumajang, Thoriqul Haq untuk menjadi agenda tahunan. (Oky/ls/red)

Editor : Redaksi

Kampus Lumajang

STKIP PGRI Lumajang Gelar Workshop Virtual Reality For Education Bersama Pendekar VR Jawa Timur

Lumajang- STKIP PGRI Lumajang kembali menunjukkan komitmennya dalam inovasi pendidikan dengan menggelar workshop desain media pembelajaran berbasis Virtual Reality (VR). Acara yang berlangsung mulai tanggal 5 – 7 Juni 2024 ini, menjadikan STKIP PGRI Lumajang sebagai satu-satunya kampus di Lumajang yang memberikan pelatihan berfokus pada teknologi VR dalam Pendidikan.

Nama : Naomi Nathanael

Mahasiswa Perlu Peka Menyikapi Kenaikan Harga Pokok Masyarakat

Surabaya - Kenaikan harga bahan pokok, termasuk bahan bakar minyak (BBM), merupakan isu yang kerap kali menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. BBM adalah komponen vital yang mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan, mulai dari transportasi hingga produksi barang dan jasa. Ketika harga BBM naik, efek domino yang dihasilkan bisa merambah ke berbagai sektor, mengakibatkan kenaikan biaya hidup secara keseluruhan. Dalam situasi seperti ini, peran mahasiswa sebagai agen perubahan sosial sangatlah krusial. Namun, tidak semua mahasiswa memiliki kepekaan atau pemahaman yang cukup dalam menyikapi fenomena ini.