Dosenpun ikut terjun langsung

Mahasiswa Fakultas Dakwah IAI Syarifuddin Bantu Korban Banjir Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Mahasiswa Fakultas Dakwah IAI Syarifuddin Bantu Korban Banjir Lumajang
Mahasiswa FDKI IAI Syarifuddin Lumajang bakti sosial bantu korban banjir bersih-bersih dan galang dana sosial.

Lumajang - Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI) Institut Agama Islam (IAI) Syarifuddin Lumajang membantu korban banjir luapan sungai di Dusun Biting I dan II Desa Kutorenon Kecamatan Sukodono, Minggu (28/02/2021). Aksi spontanitas ini langsung terlaksanaan saat mengetahui ada bencana banjir.

"Kami awalnya melihat rumah teman terdampak banjir dan kemudian bergerak sesama mahasiswa FDKI," kata Aldi, ketua Himpunan Mahasiswa Manajemen Dakwah IAI Syarifuddin.

Lanjut dia, seorang teman mahasiswa terpaksa tidak bisa pulang kerumahnya saat rumahnya terendam banjir. Dari rasa kasihan dan jiwa kemanusiaan, teman-teman sepakat untuk membantu.

"Dari awal membantu teman, kami membantu warga terdampak bersih-bersih," jelasnya.

Selain melakukan aksi sosial membantu bersih-bersih rumah warga korban banjir di Desa Kutorenon. Mahasiswa FDKI IAI Syarifuddin tergerak melakukan pengalangan dana membantu korban terdampak.

"Kami kemudian melakukan pengalangan dana, saat melihat korban terdampak membutuhkan bantuan makanan dan alat pembersih," ujar Farizky, Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Dosen FDKI IAI Syarifuddin, Putri Nadiyatul Firdausi mengetahui mahasiswanya melakukan aksi sosial. Dirinya meliburkan perkuliahan dan ikut aksi bersih-bersih.

"Jadi saya jadikan kuliah di lapangan," ujar Putri dari KH. As'at Malik, mantan Bupati Lumajang itu. (ls/red)

Pengakuan Terduga Pelaku Penanam Ganja

Ladang Ganja di Hutan TNBTS Argosari Lumajang Sudah Panen Sekali

Lumajang - Ladang ganja di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dusun Pusung Atas Desa Argosari Kecamatan Senduro ternyata sudah berlangsung selama 9 bulan. Dari pengakuan pelaku, penanaman ganja dilakukan sejak bulan Januari 2024 dan sudah panen satu kali. Saat hendak panen kedua, keberadaan ladang ganja di hutan TNBTS keburu diketahui.