Cyber Crime

Mucikasi PSK Online Lumajang ini Raup Untung Rp 200 Ribu Sekali Kencan

Penulis : lumajangsatu.com -
Mucikasi PSK Online Lumajang ini Raup Untung Rp 200 Ribu Sekali Kencan
Ilustrasi (tribunnews)

Lumajang - Muncikari prostitusi online kelas hotel di Lumajang mereguk keuntungan dari perempuan pekerja seks komersial (PSK) yang melayani pria hidung belang,nominalnya bervariasi.

Menurut keterangan polisi bahwa tersangka mendapat keuntungan per-PSK itu kalau tiap main, memberi uang senilai Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu. Lebih lanjut tersangka mengelola beberapa PSK usianya rata-rata 19- 25 tahun.

BACA JUGA : Seorang Mucikari Tawarkan PSK Online Dibekuk Polres Lumajang

Guna memuluskan bisnis esek-esek via sosial media Whatsapp, tersangka bersama mucikari biasanya menyewa hotel. akibat perbuatannya pelaku dijerat pasal 296 dengan ancaman hukuman penjara 1 tahun 4 bulan, dan atau 506 KUHPidana dengan ancaman hukuman paling lama 1 tahun.

"Terasangka kami amankan guna penyelidikan lebih lanjut" tutup Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Fajar Bangkit Sutomo. (ind/ls/red)

Editor : Redaksi

Bantuan dari Presiden RI

Pemerintah Lumajang Hadirkan Pembangunan Berorientasi Manusia Melalui Becak Listrik

Lumajang  – Arak-arakan becak listrik yang melintas di pusat Kota Lumajang menjadi penanda arah pembangunan daerah yang menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan. Program ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak semata diukur dari proyek infrastruktur berskala besar, melainkan dari kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat kecil, khususnya tukang becak lansia yang selama ini menjadi bagian penting mobilitas kota.

Solidaritas

Harjalu ke-770, Lumajang Rayakan Momen Penenang yang Penuh Makna

Lumajang — Menjelang akhir tahun, Kabupaten Lumajang kembali menggelar rangkaian peringatan Hari Jadi ke-770 dengan suasana yang lebih teduh dan sarat makna. Tahun ini, seluruh kegiatan dikemas secara edukatif, menghadirkan pelayanan publik, serta memperkuat ikatan sosial masyarakat di tengah berbagai tantangan yang dihadapi daerah.