BBM Illegal

Polres Lumajang Bongkar Sindikat Produsen Premium Oplosan Kabuaran

Penulis : lumajangsatu.com -
Polres Lumajang Bongkar Sindikat Produsen Premium Oplosan Kabuaran
Polisi Pasang Police Line di Gudang Sindikat Premium Oplosan

Kunir - Satreskrim Polres Lumajang berhasil tangkap 3 pelaku pembuatan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium palsu di Desa Kabuaran Kecamatan Kunir, tersangka berinisial DH (36) warga Desa Kabuaran Kecamatan Kunir, MY (27) warga Kota Probolinggo dan YDA (20) Kota Probolinggo. Jumat, (17/9/2021).


Menurut informasi yang didapat dari polisi bahwa pelaku ditangkap secara bersamaan di rumah DH, pada saat melakukan pengoplosan serta pengiriman bahan mentah. Pelaku memproduksi premium palsu dapat pasokan bahan mentah yang didapat dari wilayah Kota Probolinggo, sedangkan untuk pewarna digunakan campurannya dibeli di toko online.

"Bahan tersebut diolah pelaku agar menyerupai Premium menggunakan pewarna industri untuk mengelabui calon pembeli" Ujar Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Fajar Bangkit Sutomo. Senin (20/9/2021)


Polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa 10 drum minyak mentah, 1 botol pewarna coloursea, selang warna hijau panjang 3 meter, 1 botol bensinpremium hasil oplosan, 1 unit Pick Up Grandmax Nopol : N-8581-NI dari tangan ketiga pelaku tersebut.

"Pick up tersebut dipergunakan untuk pengiriman barang Mbak" Kata AKP Fajar pria berkulit putih itu.


Akibat perbuatannya kini para tersangka dijerat dengan pasal 54 UURI nomor 22 tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi, dengan ancaman hukuman penjara paling lama 6 tahun dan denda paling tinggi Rp. 60 Miliar Rupiah. (Ind/har/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).