Dihadiri Ribuan Alumni Santri
SILATNAS IKSABA 3 Sukses Jadi Ajang Silaturrahim Alumni Miful Bakid
Jatiroto – Ribuan Alumni Santri Miftahul Ulum Banyuputih Kidul Kecamatan Jatiroto menghadiri Silaturrahmi Nasional (SILATNAS) IKSABA 3. Acara SILATNAS dikemas dengan Seminar Nasional dan Dies Maulidiyah ke-8 dan Wisuda Sarjana (S-1) ke-3 Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah (STIS) Miftahul Ulum Lumajang, Jum’at (21/01/2022).
Dalam Sambutannya, KH.Husni Zuhri selaku Pembina Yayasan Miftahul Ulum yang juga pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum menyatakan, kegiatan SILATNAS adalah wadah alumni santri menjalin silaturrahim. Acara mengusung tema “Menguatkan Islam Ahlusunnah Waljama’ah di Bumi Nusantara”.
“Kenapa temanya ahlusunnah waljama’ah, karena kita sebagai warga NU harus menjaga dan melestarikannya,” jelas KH.HusniZuhri.
Dalam acara Seminar Nasiolan sesi pertama menghadirkan pemateri Dr. KH.Hanief Saha Ghofur, M.Si dengan tema “Islam Aswaja dan Perdamaian Dunia. Sesi kedua pemateri KH. Ma’ruf Khozin, Ketua Aswaja NU Center Jawa Timur dengan tema “Implementasi Islam Aswaja dalam Berbangsa dan Bernegara”. Pada sesi kedua, hadir Bupati Lumajang H.Thoriqul Haq M.ML dan Ketua DPRD Lumajang H.Anang Ahmad Syaifuddin.
Cak Thoriq juga menyampaikan tantangan di era milenail tentang perang idiologi dan dakwah islam ahlussunnah waljama’ah. Dirinya sebagai Bupati juga terus berkebijakan menjaga islam ahlusunnah waljama’ah.
“Hari ini tantangannya adalah media sosial, maka dakwah di media sosial juga harus dikuasai oleh santri dan NU,” jelasnya.
Disela-sela kegaiatan SILATNAS IKSABA 3, juga digelar Musker dan Pemilihan Ketua IKSABA. H. Salim Bawafi dari Sumberwuluh Kecamatan Candipuro terpilih lagi menjadi ketua IKSABA periode 2022-2027. Kemudian diamanahkan untuk membentuk struktur kepengurusan wadah alumni santri Miftahu Ulum Bakid.
Hafidz, salah satu alumni santri Miful Bakid sangat mengapresiasi kegiatan SILATNAS sebagai ajang silaturrahim para alumni. Kedepannya, kegiatan serupa bisa rutin digelar setiap tahun dengan waktu yang berbeda dengan Haflatul Imtihan. “Alhamdulillah, kita bisa sowan ke guru, bertemu teman-teman alumni dan bisa menimba ilmu lagi,” pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi
