Kriteria Guru yang Ideal

Peran Guru Dalam Mencetak Generasi Emas

Penulis : lumajangsatu.com -
Peran Guru Dalam Mencetak Generasi Emas
DR. KH. Abdul Wadud Nafis LC,. MA Pengasuh Ponpes Manarul Qur'an Kutorenon-Lumajang

Lumajang - Peradaban suatu bangsa ditentukan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan akhlak penduduk bangsa, apabila penduduk suatu bangsa mempunyai ilmu yang luas dan teknologi yang maju serta memiliki akhlak Yang mulia, maka bangsa tersebut akan maju. Sedangkan penguasaan ilmu dan akhlak penduduk suatu bangsa ditentukan oleh para guru, apabila guru memiliki sifat-sifat yang ideal, maka akan melahirkan generasi dan peserta didik yang ideal pula, yaitu generasi yang memiliki ilmu yang mendalam dan penguasaan teknologi yang tinggi serta memiliki akhlak Yang mulia.

Yang menjadi pertanyaan, apa kriteria guru yang ideal? Guru akan menghasilkan peserta didik yang berperangai tinggi dan berilmu luas apabila memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

Pertama, bertakwa kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Guru yang baik melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangannya semata-mata melakukan ridho dari Allah subhanahu wa ta'ala, setiap perkataan dan perbuatan diukur dengan Alquran, hadis dan penjelasan ulama yang ahli dalam bidang Alquran dan hadis, materi yang diajarkan sesuai dan ketentuan Allah dan metode yang digunakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan Allah dan berinteraksi dengan murid dan masyarakat sesuai dengan etika yang ditetapkan oleh Allah dan nabi nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.

Kedua, wara'. Guru yang bertakwa menghindari segala hal-hal yang diharamkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala, baik berkenaan dengan hati maupun anggota badan, bahkan meninggalkan hal-hal yang halal, karena khawatir jatuh pada hal-hal yang diharamkan oleh Allah, maka karena itu dia menghindari perkataan-perkataan yang tidak penting, karena khawatir terjerumus pada perkataan yang diharamkan dan menghindari makan makanan yang syubhat, karen khawatir terjerumus pada makanan yang haram serta menghindari pergaulan yang menimbulkan perbuatan maksiat.

Ketiga, menguasai materi yang diajarkan. Seorang guru yang ideal mempelajari materi yang akan diajarkan dengan baik, sehingga menguasai materi yang diajarkannya serta mampu menyampaikan materi dengan baik, sesuai dengan kondisi dan situasi peserta anak didik yang diajar. Apabila seorang guru menguasai materi dengan baik dan menggunakan metode yang baik, maka materi akan mudah dipahami peserta didiknya dan materi ini disampaikan diserap dengan baik.

Keempat, berakhlak mulia. Seorang guru dituntut berakhlak mulia baik pada siswa maupun pada masyarakat pada umumnya, karena guru yang berakhlak mulia akan berpengaruh terhadap perilaku peserta Didi k yaitu mempunyai peserta didik yang cerdas dan berakhlak kemudian. Maka karena itu seorang guru harus berpegang teguh kepada akhlak dalam berinteraksi dengan peserta didik dan masyarakat, yaitu jujur, amanah dan penuh kasih sayang, Seorang guru menghindari akhlak yang tercela, seperti ujub, sombong, berhati kasar, bersikap suwenang-wenang dan zalim. Guru yang berakhlak mulia akan melahirkan generasi yang berakhlak mulia dan generasi yang cerdas.

Kelima, mendoakan peserta didik. Guru yang ideal mendoakan siswanya agar supaya oleh Allah diberikan iman dan taqwa serta ilmu yang banyak dan luas serta sukses dunia dan akhirat, doa ini dilakukan setiap waktu, terutama setelah melaksanakan shalat lima waktu dan shalat malam. Doa yang dilakukan oleh seorang guru semata-mata harapan ridho dari Allah subhanahu wa ta'ala dan mengharapkan mempunyai peserta didik yang bermanfaat kepada agama, bangsa dan negara.

Dengan demikian guru mempunyai peran yang sangat penting dalam kemajuan dan kemunduran suatu bangsa, apabila suatu bangsa dipenuhi oleh guru-guru yang berilmu dan berperangai mulia, maka akan maju karena melahirkan generasi yang berilmu dan berakhlak mulya serta memiliki loyalitas yang tinggi terhadap bangsa dan negara. Wallahu a'lam bish showab.(Red)

Penulis DR. KH. Abdul Wadud Nafis LC,. MA Pengasuh Ponpes Manarul Qur'an Kutorenon-Lumajang

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Dibuat Dari Bambu Muda

Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Krecek Bung Kuliner Asli Lumajang Bertekstur Daging Empuk

Lumajang - Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali menorehkan kebanggaan di kancah nasional. Salah satu kuliner tradisional khasnya, Krecek Rebung, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia pada 16 November 2024. Pengakuan ini menjadi bukti keunikan dan kekayaan budaya lokal Lumajang yang terus dilestarikan.

Hikmah Kehidupan

Urgensi Tasawuf Dalam Menghadapi Krisis Spiritual di Era Modern

Lumajang - Di tengah gemerlapnya dunia yang serba digital dan material, manusia semakin terjerat dalam pusaran kehidupan yang cepat dan penuh tekanan. Keberhasilan diukur dengan angka, kebahagiaan dinilai dengan kepemilikan, dan kedamaian seolah menjadi barang langka yang hanya bisa diraih oleh segelintir orang. Namun, meskipun segala kemajuan teknologi dan inovasi telah memberikan kenyamanan fisik, banyak yang merasakan kekosongan jiwa yang mendalam, kehilangan arah, dan semakin jauh dari makna hidup yang sejati. Krisis spiritual ini bukan hanya sekedar fenomena individu, tetapi sebuah bencana sosial yang mengancam dasar-dasar kemanusiaan kita.