Hikmah Hidup

Manusia Mencari Apa?

Penulis : lumajangsatu.com -
Manusia Mencari Apa?
Penulis : KH. DR. Abdul Wadud Nafis pengasuh Ponpes Manarul Qur'an Kutorenon-Lumajang

Lumajang - Manusia kadang-kadang aneh dan sulit dimengerti, manusia mengharapkan sesuatu yang tidak dimilikinya dan sesuatu yang tidak dimiliki dianggap indah dan menyenangkan. Tapi anehnya ketika sudah memiliki apa yang diinginkan tidak merasa merasa senang dan lebih dari itu tidak menyadari bahwa itu nikmat dari Allah yang wajib disyukuri.

Ketika musim kemarau mengharapkan musim dingin, di waktu musim dingin mengharapkan mesin kemarau. Ketika udara panas menginginkan udara dingin dan ketika udara dingin menginginkan udara panas, di waktu malam hari menginginkan siang hari dan di waktu siang hari menginginkan malam hari, di waktu ada di rumah ingin bepergian dan ketika berada di perjalanan ingin pulang ke rumah.

Orang-orang yang tinggal desa menginginkan tinggal di kota, mereka mengorbankan uangnya hanya untuk pergi ke kota, datang ke mall-mall, toko-toko dan tempat rekreasi. Begitu juga orang yang tinggal di kota ingin pergi ke desa, maka mereka datang ke gunung-gunung, kebun-kebun, pantai dan sungai-sungai yang mengalir.

Ketika manusia tidak ada pekerjaan, maka ingin bekerja dan ketika mendapatkan pekerjaan, maka ingin istirahat, orang yang nganggur melamar pekerjaan ke mana-mana untuk mendapatkan pekerjaan, setelah mendapat pekerjaan mengeluh karena terasa lelah dan merasa stress serta ini istirahat.

Orang-orang yang ada di tempat yang ramai ingin ada di tempat yang sepi dan yang di tempat yang sepi ingin tinggal di tempat yang ramai, maka orang yang hidup di kota yang penuh dengan keramaian datang ke desa, tempat yang sepi untuk mencari ketenangan, datang ke pinggir pantai, kebun, gunung dan taman-taman. Sedangkan orang yang di desa, tempat yang sepi ingin datang ke tempat yang ramai, mereka datang ke mall, tempat hiburan dan tempat-tempat rekreasi.

Yang lebih menarik lagi banyak orang yang bekerja sampai larut malam, tidak memperhatikan kesehatannya, semata-mata untuk mendapatkan uang sebanyak-banyaknya, tapi anehnya ketika sakit mencari dokter dan obat serta rumah sakit untuk mengobati penyakitnya dan rela mengorbankan uangnya sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan kesehatan dan tidak peduli uangnya habis demi kesehatan.

Seorang muslim yang bijak akan melakukan aktivitas-aktivitas dan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan Allah dan didasari mengharapkan ridho dari Allah subhanahu wa ta'ala serta menerima dengan tulus apa yang terjadi pada dirinya, apakah sakit atau sehat, kaya atau miskin dan sendirian atau di tempat yang ramai. Karena mereka punya prinsip, bahwa kebahagiaan akan didapatkan apabila hatinya betul betul beriman kepada Allah, melaksanakan perintah Allah dengan sungguh-sungguh dan menerima semua yang ditakdirkan oleh Allah dengan hati yang ridha. Wallahualam a'lam bish bishawab.

Penulis : KH. DR. Abdul Wadud Nafis pengasuh Ponpes Manarul Qur'an Kutorenon-Lumajang

Editor : Redaksi