Cerita Tukang Becak Plaza
Ojol Kikis Abang Becak di Lumajang
Lumajang - Maraknya Ojek Online (Ojol) di era digital, menjadikan penghasilan tukang becak di Lumajang semakin menurun. Hal ini disampaikan oleh, Masdul (58 ) tukang becak asal Desa Bondoyudo Kecamatan Sukodono yang sering mangkal di depan Pusat Perbelanjaan Plaza Lumajang.
“Sepi penghasilan sejak ada ojek online,” ujar Masdul sedang menunggu penumpang di depan kantor CIMB Niaga, Rabu (11/1/2022) siang.
Lanjuat dia, Jadi tukang becak seperti pedagang. Kadang ramai pembeli dan sering sepi penumpang.
“Seperti sekarang, saya mangkal mulai jam 08.00 WIB tapi belum ada yang diangkut (penumpang,red) sama sekali," ujar pria yang masih bertahan puluhan tahun dengan pekerjaannya.
Dari cerita para pekerja di Pusat Perbelanjaan Plaza Lumajang, areanya dulu dikenal sebagai tempat mangkal tukang becak. Namun, kali ini tak banyak lagi ditemukan para tukang becak di sekitaran plaza berjejeran.
Kini profesi tukang becak sudah tidak sebanyak tahun 90 hingga 2000-an. Masdul mempertahankan pekerjaannya dengan alasan, sulitnya mencari pekerjaan di zaman sekarang.
“ Saya hanya tamatan sekolah dasar,” terang pria dengan tiga anak itu.
Tukang Becak Plaza saat ramai dulu, mengangkut penumpang sampai Jatiroto. Sekarang sudah sepi, abang becak melayani pelanggan untuk mengangkut beras.
"Sekarang, banyak teman seprofesi berhenti," pungkasnya. (*/Put/Har)
* berita ini ditulis dari Forum Mahasiswa Menulis Lumajang (FMML)
Editor : Redaksi