Antisipasi kejahatan

Tim Jos Presisi Polres Lumajang Patroli Motor ke Pedesaan

Penulis : lumajangsatu.com -
Tim Jos Presisi Polres Lumajang Patroli Motor ke Pedesaan
Tim JOS patroli motor ke pedesaan antisipasi kejahatan jalanan begal.

Lumajang- Mewujudkan wilayah hukum yang damai, aman, nyaman dan tentram bagi masyarakat menjadi prioritas yang akan dan selalu dilakukan oleh Polres Lumajang. Untuk menciptakan situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif di malam hari, Tim Jos Presisi Polres Lumajang menggelar patroli hunting system untuk mengantisipasi 3C.

Patroli antisipasi 3 C (Curanmor, Curat dan Curas) dipimpin Ipda Novandy Helda Prasetya bersama 7 anggota Tim Jos Presisi Polres Lumajang dengan menggunakan kendaraan sepeda motor. Rute patroli melewati Jalan raya Toga, Desa Klanting, Kebonagung, Padang, Tanggung, Kalisemut, Merakan, Pandansari, dan Wonorejo. Rute ini dipilih karena ditengarai wilayah tersebut merupakan daerah rawan aksi kejahatan jalan.

Kapolres Lumajang AKBP Boy Jeckson Situmorang mengatakan bahwa patroli ke kampung-kampung bertujuan untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat. Patroli ini sekaligus menyisir para pelaku kriminalitas yang menurut kabarnya banyak yang bersembunyi didaerah sini.

''Kekuatan besar Tim JOS siap menghadapi kemungkinan apapun yang dapat terjadi saat Patroli penyisiran dari wilayah perbatasan Utara Kab Lumajang hingga wilayah kota,” jelasnya.

Dia berharap masyarakat dapat merasa kehadiran Polri ada didekat mereka sehingga perasaan takut akan ancaman Kriminalitas dapat hilang. Pihak tidak akan tinggal diam jika ada yang mengusik kenyamanan masyarakat.

“Kalau perlu saya dapat membawa kekuatan yang lebih besar lagi dari ini untuk mengamankan Lumajang yang kita cintai ini,” paparnya (Ind/red).

Editor : Redaksi

28 Oktober 1928

Reaktualisasi Sumpah Pemuda di Era Kemerdekaan

Lumajang - Di tengah gemuruh suara kebangkitan generasi muda yang bersemangat, terbayang kembali momen bersejarah yang mengubah arah perjalanan bangsa ini. Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada 28 Oktober 1928. Dalam suasana yang penuh tekad, para pemuda dari berbagai suku, agama, dan latar belakang bersatu untuk mengangkat panji persatuan, menegaskan bahwa meski berbeda, mereka adalah satu bangsa, satu tanah air, dan satu bahasa: Indonesia.