Memasuki Musim Kemarau

Fenomena Bunga Salju Akan Segera Muncul di Ranupani Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Fenomena Bunga Salju Akan Segera Muncul di Ranupani Lumajang
Dok. kemunculan bunga es saat musim kemarau di Ranupani-Lumajang

Lumajang - Memasuki kemarau atau musim kering, akan muncul fenomena unik di daerah Desa Ranupani Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang. Saat suhu sampai minus, maka akan muncul fenomena bunga es (frost) atau warga sekitar menyebut embun upas.

Embun upas berasal tetesan embun yang berada di pucuk-pucuk rerumputan yang membeku karena suhu yang sangat dingin sampai minus. Fenomena itu  akan muncul saat pagi hari dan akan menghilang seiring munculnya sinar matahari yang melelehkan embun upas.

Fenomena tersebut juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin merasakan sensasi seperti berada di dalam kulkas berukuran besar. Biasanya, saat mulai muncul fenomena tersebut akan banyak wisatawan yang datang untuk merasakan dinginnya alam Ranupani.

Namun, fenomena tersebut tidak dipastikan muncul, karena tergantung pada cuaca. Jika suhu tidak dingin, maka embun upas tidak akan muncul. “Sekarang masih belum mas, biasanya akan muncul pada puncak musim kemarau antara Juli sampai dengan Agustus,” ujar Faizin, salah seorang warga Ranupani kepada Lumajangsatu.com, Rabu (31/05/2023).

Meski menjadi daya tarik wisata, munculnya embun upas juga berdampak tidak baik bagi pertanian di Ranupani. Pasalnya, embun upas dalam sekejap bisa membuat tanaman kentang milik petani mati mengering. Saat muncul embun upas, saat pagi hari para petani akan menyemprot tanaman kentang dengan air, agar embun upas segera meleleh dan tak sampai tanaman kentang petani mati.

“Memang jadi daya tarik bagi wisatawan mas, tapi bagi para petani kemunculan embun upas bisa menjadi musibah, karena bisa mengakibatkan tanaman kentang mati mengering,” pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Dindikbud

Tenaga Guru Honorer 718 di Lumajang Jalani Evaluasi

Lumajang - Sebanyak 718 tenaga honorer di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang telah menjalani tahap evaluasi dalam dua kategori, yaitu Non Database (tidak ikut tahap 1) sebanyak 223 orang dan Data Based (ikut tahap 2) sebanyak 495 orang. Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan tenaga honorer sesuai dengan regulasi dan kebutuhan lembaga.

Sukses KKN

Perkuat Jaringan STKIP PGRI Lumajang KKN di Malaysia

Lumajang - STKIP PGRI Lumajang sukses menyelenggarakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional di Malaysia. Program ini merupakan hasil kolaborasi kerjasama internasional STKIP PGRI Lumajang, STKIP PGRI Bangkalan, dan STKIP PGRI Situbondo dengan KBRI Malaysia dan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). KKN Internasional ini berlangsung di beberapa sanggar bimbingan sejak 11 Januari hingga 4 Februari 2025.

Sukses Go Internasional

Dosen STKIP PGRI Lumajang Mengenalkan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di Malaysia

Malaysia - Dalam upaya memperkuat karakter dan kualitas pendidikan anak-anak Indonesia di luar negeri, Roni Wiranata M.Pd selaku Ketua STKIP PGRI Lumajang bersama Lukman Jakfar Shodiq, M.Pd sebagai koordinator program, sukses melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Internasional di Malaysia. Kegiatan PKM dilaksanakan pada bulan januari 2025 dengan program utama Penguatan Pendidikan Karakter Melalui 7 (Tujuh) Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di Sanggar Bimbingan At-Tanzil Serdang Selangor Malaysia yang merupakan lembaga pendidikan non-formal di bawah naungan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). Tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat disampaikan melalui cara yang interaktif dan diselingi beberapa permainan yang dapat menumbuhkan rasa ingin tahu anak. Selain itu, anak-anak juga di ajak mempraktikkan secara langsung tujuh kebiasaan tersebut. Ustadz Kholis Frendika, selaku pengelola Sanggar Bimbingan AT Tanzil, menyatakan kegembiraannya atas implementasi program tersebut. “Kami sangat senang dengan diperkenalkannya 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di sini karena sejalan dengan visi misi sanggar. Program ini membantu anak-anak kami mengembangkan karakter positif dan kebiasaan baik sejak dini." ujar Ustadz Kholis.