Dua Pelaku Diamankan Polisi

Iseng, Jadi Motif Begal Payudara di Pasirian Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Iseng, Jadi Motif Begal Payudara di Pasirian Lumajang
Sepeda motor pelaku berhasil direkam oleh korban begal payudara

Pasirian - Kurang dari 1X24 jam, Polsek Pasirian berhasil meringkus begal payudara di pertigaan lampu merah Pasirian. Dua pelaku A dan I warga Desa Bades Kecamatan Pasirian. Saat ditanyakan, dua pemuda tersebut melakukan pelecehan seksual dengan memegang payudara korban karena iseng.

“Pelaku mengaku iseng memegang payudara korban di jalan saat berhenti di lampu merah,” ujar AKP Agus Sugiharto, Kapolsek Pasirian, Senin (03/07/2023).

Pelaku berhasil ditangkap karena nomor polisi kendaraan pelaku berhasil direkam oleh korban yang tak terima payudaranya dipegang oleh pelaku. Korban langsung melapor ke Polsek Pasirian dan menyerahkan bukti rekaman sepeda motor pelaku.

“Kita bisa mengungkap pelaku pelecehan seksual ini karena korban berhasil merekam nopol motor pelaku,” paparnya.

Setelah ditangkap oleh Polsek Pasirian, kasus tersebut langsung dilimpahkan ke PPA Satreskrim Polres Lumajang. “Untuk kasusnya ditangani Polres, apakah restorative justice atau lanjut ke persidangan, saya kurang paham,” pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).