Hasil Survei Kesehatan Indonesia 2023

Waduh, Angka Stunting Lumajang Tahun 2023 Naik 6,1 Persen

Penulis : lumajangsatu.com -
Waduh, Angka Stunting Lumajang Tahun 2023 Naik 6,1 Persen
Seminar Harganas ke-31 Kabupaten Lumajang

 

Lumajang - Berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah Lumajang melalui Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes-P2KB) untuk menurunkan angka stunting. Namun, pada hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, angka stunting di Lumajang malah naik 6,1 persen dibandingkan tahun 2022.

“Angka stunting kita cukup tinggi yaitu 29,9 persen hasil SKI 2023,” ujar Indah Wahyuni, Pj Bupati Lumajang saat seminar upaya penurunan stunting dalam rangka Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 tahun 2024, (24/07).

Hal ini juga menjadi pertanyaan bagi Pj Bupati Lumajang mengapa angka stunting di Lumajang padahal berbagai upaya dengan menggandeng berbagai pihak telah dilakukan untuk menekan angka stunting. Perempuan yang akrab disapa Yuyun itu juga sudah memerintahkan semua jajaran untuk melakukan evaluasi kegiatan dan mencari penyebab angka stunting di Lumajang meningkat.

“Kita harus cari penyebabnya dan kita harus tutup penyebab itu, sehingga stunting di Lumajang bisa turun,” jelasnya.

Salah satu yang turut menyumbang peningkatan angka stunting adalah angka pernikahan dini di Lumajang masih cukup tinggi. Kemudian Pemerintah akan terus memberikan pemahaman bagi remaja putri untuk terus menjaga asupan gizi yang seimbang. Jangan hanya berpikir bisa menjaga tubuh ideal atau tubuh kurus, tapi asupan gizinya kurang dijaga.

“Tubuh kurus itu bagus, tapi asupan gizinya juga harus tercukupi. Jadi saat menikah nanti bisa melahirkan anak yang sehat dan bebas stunting,” pungkasnya.(Yd/red)

Pengakuan Terduga Pelaku Penanam Ganja

Ladang Ganja di Hutan TNBTS Argosari Lumajang Sudah Panen Sekali

Lumajang - Ladang ganja di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dusun Pusung Atas Desa Argosari Kecamatan Senduro ternyata sudah berlangsung selama 9 bulan. Dari pengakuan pelaku, penanaman ganja dilakukan sejak bulan Januari 2024 dan sudah panen satu kali. Saat hendak panen kedua, keberadaan ladang ganja di hutan TNBTS keburu diketahui.