wisata

Kampung Warna-Warni Jodipan Malang, Wajah Baru Permukiman di Tepi Sungai Brantas

Penulis : lumajangsatu.com -
Kampung Warna-Warni Jodipan Malang, Wajah Baru Permukiman di Tepi Sungai Brantas
Wisata kampung warna-warni Jodipan yang berada di Jl. Ir. H. Juanda No.RT.7, RT.09RW.2, Jodipan, Kec. Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur 65127 (Gmap/kampung Warna-Warni Jodipan))

Malang – Dari kejauhan, deretan rumah di bantaran Sungai Brantas ini tampak berbeda. Cat warna-warni menghiasi dinding, atap, hingga tangga, menjadikan kawasan padat penduduk di Jl. Ir. H. Juanda No.RT.7, RT.09/RW.2, Jodipan, Kec. Blimbing, Kota Malang ini sebagai destinasi wisata unik bernama Kampung Warna-Warni Jodipan.

Awalnya, Jodipan hanyalah kampung sederhana yang tak banyak dilirik orang. Namun, berkat ide kreatif sekelompok mahasiswa dan kerja sama dengan pihak swasta, kawasan ini disulap menjadi kampung penuh warna pada 2016 lalu.

Sejak itu, kampung ini menjadi daya tarik wisatawan yang ingin merasakan suasana berbeda di tengah kota.

Selain keindahan warna-warni rumahnya, pengunjung juga bisa menikmati spot foto menarik seperti jembatan kaca, mural 3D, hingga tangga pelangi yang ikonik. Kehadiran sungai di bawah jembatan menambah kesan artistik dan membuat pengalaman wisata terasa semakin unik.

Untuk masuk ke area Kampung Warna-Warni Jodipan, pengunjung cukup membayar tiket masuk sekitar Rp5.000 per orang. Biaya parkir pun relatif terjangkau, yakni Rp2.000 untuk motor dan Rp5.000 untuk mobil.

Kampung ini dibuka setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 18.00 WIB, sehingga pengunjung bisa bebas menjelajahi setiap sudut kampung dengan leluasa.

Kini, Jodipan tak hanya menjadi kebanggaan warga Malang, tetapi juga simbol perubahan kreatif yang mampu mengangkat potensi sebuah kawasan menjadi destinasi wisata berkelas.(yov/red)

"Artikel ini ditulis oleh Muhammad Yova Athobarani (Pelajar PPL SMKN 1 LUMAJANG)

Editor : Redaksi

Spesialis Melukai Korban

Pelajar Disabet Saat Berteduh, Jejak Begal Sadis Lumajang Terungkap

Lumajang – Fakta mengejutkan terungkap dari pengungkapan kasus kriminal di Kabupaten Lumajang. Dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso diketahui merupakan begal sadis yang kerap melukai korbannya. Aksi kejahatan keduanya diduga kuat telah berlangsung sejak 10 Mei 2025 sesuai cctv yang beredar dan terjadi di sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Lumajang dan sekitarnya.

Begal Sadis

Teror Delapan TKP Berakhir, Pelaku Curanmor Lumajang Tewas Saat Diamankan

Lumajang * – Kepolisian Resor Lumajang berhasil mengungkap rangkaian tindak pidana pencurian dengan pemberatan, penganiayaan berat, serta perlawanan terhadap petugas, yang dilakukan dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso. Keduanya diketahui terlibat dalam sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Kabupaten Lumajang dan sekitarnya.

Bantuan dari Presiden RI

Pemerintah Lumajang Hadirkan Pembangunan Berorientasi Manusia Melalui Becak Listrik

Lumajang  – Arak-arakan becak listrik yang melintas di pusat Kota Lumajang menjadi penanda arah pembangunan daerah yang menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan. Program ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak semata diukur dari proyek infrastruktur berskala besar, melainkan dari kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat kecil, khususnya tukang becak lansia yang selama ini menjadi bagian penting mobilitas kota.