wisata

Museum Mpu Purwa, Jejak Sejarah dan Budaya Klasik di Tengah Kota Malang

Penulis : lumajangsatu.com -
Museum Mpu Purwa, Jejak Sejarah dan Budaya Klasik di Tengah Kota Malang
Wisata Museum Mpu Purwa yang sering dikunjungi banyak orang atau siswa untuk melihat-lihat peninggalan sejarah (Gmap/Museum Mpu Purwa)

Malang – Di balik hiruk pikuk Kota Malang, terdapat sebuah tempat yang menyimpan jejak peradaban kuno sekaligus menjadi saksi sejarah panjang kebudayaan Jawa Timur.

Museum Mpu Purwa, yang berlokasi di Perumahan Griya Shanta, Jl. Soekarno Hatta No.210 Blok B, Mojolangu, Lowokwaru, Malang, menjadi destinasi wisata edukasi yang sayang untuk dilewatkan.

Museum ini menyimpan lebih dari 130 koleksi benda bersejarah, mulai dari arca, prasasti, hingga peninggalan klasik dari era Hindu-Buddha. Salah satu koleksi yang paling terkenal adalah Arca Agastya, yang diyakini sebagai simbol kebijaksanaan dan ilmu pengetahuan.

Setiap sudut museum seakan mengajak pengunjung untuk menyusuri masa lalu, memahami cerita-cerita sejarah yang pernah berkembang di bumi Arek Malang.

Menariknya, untuk bisa masuk ke Museum Mpu Purwa, pengunjung tidak perlu merogoh kocek dalam. untuk tiket masuk tidak di punguti biaya apapun (Gratis), dengan biaya parkir motor Rp3.000 dan mobil Rp5.000.

Museum ini dibuka setiap hari Selasa hingga Minggu, mulai pukul 08.00 hingga 15.00 WIB, sementara hari Senin museum tutup untuk perawatan koleksi.

Selain menjadi tempat wisata sejarah, museum ini juga sering digunakan untuk kegiatan edukasi, penelitian, hingga rekreasi budaya.

Kehadirannya membuat Malang tak hanya dikenal sebagai kota wisata alam, tetapi juga kota yang kaya akan nilai sejarah dan kebudayaan.

Museum Mpu Purwa seakan menjadi “jendela waktu” yang membawa pengunjung mengenal akar budaya, sekaligus menjadi destinasi yang cocok untuk liburan keluarga maupun pelajar.(yov/red)

"Artikel ini ditulis oleh Muhammad Yova Athobarani (Pelajar PPL SMKN 1 LUMAJANG)

Editor : Redaksi

Spesialis Melukai Korban

Pelajar Disabet Saat Berteduh, Jejak Begal Sadis Lumajang Terungkap

Lumajang – Fakta mengejutkan terungkap dari pengungkapan kasus kriminal di Kabupaten Lumajang. Dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso diketahui merupakan begal sadis yang kerap melukai korbannya. Aksi kejahatan keduanya diduga kuat telah berlangsung sejak 10 Mei 2025 sesuai cctv yang beredar dan terjadi di sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Lumajang dan sekitarnya.

Begal Sadis

Teror Delapan TKP Berakhir, Pelaku Curanmor Lumajang Tewas Saat Diamankan

Lumajang * – Kepolisian Resor Lumajang berhasil mengungkap rangkaian tindak pidana pencurian dengan pemberatan, penganiayaan berat, serta perlawanan terhadap petugas, yang dilakukan dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso. Keduanya diketahui terlibat dalam sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Kabupaten Lumajang dan sekitarnya.

Bantuan dari Presiden RI

Pemerintah Lumajang Hadirkan Pembangunan Berorientasi Manusia Melalui Becak Listrik

Lumajang  – Arak-arakan becak listrik yang melintas di pusat Kota Lumajang menjadi penanda arah pembangunan daerah yang menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan. Program ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak semata diukur dari proyek infrastruktur berskala besar, melainkan dari kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat kecil, khususnya tukang becak lansia yang selama ini menjadi bagian penting mobilitas kota.