wisata
Desa Wisata Penglipuran, Potret Keindahan dan Kearifan Lokal Bali yang Menawan
Bali – Di tengah modernisasi yang semakin pesat, Desa Wisata Penglipuran di Jl. Penglipuran, Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali, hadir sebagai simbol keaslian budaya dan kearifan lokal masyarakat Bali yang tetap lestari.
Desa ini dikenal sebagai salah satu desa terbersih di dunia, dan menjadi destinasi favorit bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana Bali tradisional yang tenang dan alami.
Desa Penglipuran memiliki tata ruang yang rapi dan seragam, dengan rumah-rumah tradisional berarsitektur khas Bali berjajar rapi di sepanjang jalan utama yang bersih dan tertata.
Keunikan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, karena mencerminkan nilai Tri Hita Karana — konsep hidup harmonis antara manusia, alam, dan Tuhan — yang dipegang teguh oleh masyarakat setempat.
Selain keindahan arsitekturnya, Penglipuran juga terkenal karena adat dan tradisi yang masih dijaga dengan kuat. Warga desa menjaga kelestarian lingkungan dengan tidak menggunakan kendaraan bermotor di area utama desa.
sehingga suasananya terasa damai dan asri. Tak heran, setiap langkah di Penglipuran terasa seperti kembali ke masa lampau, penuh kehangatan dan kesederhanaan.
Untuk masuk ke kawasan Desa Wisata Penglipuran, pengunjung dikenakan tiket masuk sekitar Rp25.000 dan Rp15.000 untuk anak-anak dan untuk wisatawan dosmetik dan Rp50.000 untuk wisatawan mancanegara. Fasilitas parkir luas disediakan di area pintu masuk dengan tarif Rp5.000 untuk sepeda motor dan Rp10.000 untuk mobil.
Desa ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WITA, memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk menikmati suasana pagi yang sejuk maupun sore yang tenang.
Berjalan di antara jalan batu yang bersih, menyapa warga yang ramah, hingga mencicipi minuman tradisional seperti Loloh Cemcem.
menjadikan kunjungan ke Desa Penglipuran lebih dari sekadar wisata — melainkan pengalaman menyelami kehidupan dan budaya Bali yang penuh makna.(yov/red)
"Artikel ini ditulis oleh Muhammad Yova Athobarani (Pelajar PPL SMKN 1 LUMAJANG)
Editor : Redaksi