wisata
Pesona Tak Pernah Padam di Jalan Malioboro, Ikon Wisata Legendaris Yogyakarta
Yogyakarta – Siapa yang tak kenal dengan Jalan Malioboro, ikon wisata yang menjadi jantung kehidupan Kota Yogyakarta. Terletak di kawasan Sosromenduran, Gedong Tengen, Malioboro selalu ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah maupun mancanegara.
Suasana khas kota pelajar dengan deretan pedagang kaki lima, musisi jalanan, hingga aroma khas kuliner tradisional membuat siapa pun betah berlama-lama di sini.
Setiap langkah di Malioboro menawarkan cerita. Dari pertokoan batik, kerajinan tangan, hingga pusat oleh-oleh khas Jogja, semua tersusun rapi di sepanjang jalan.
Pada malam hari, lampu-lampu jalan berpadu dengan alunan musik angkringan menciptakan suasana romantis dan penuh nostalgia. Tak heran jika Malioboro disebut sebagai tempat yang “hidup 24 jam” bagi para pelancong.
Menariknya, untuk menikmati suasana Malioboro tidak dikenakan tiket masuk alias gratis. Pengunjung hanya perlu menyiapkan biaya parkir kendaraan, yaitu sekitar Rp3.000 untuk sepeda motor dan Rp5.000 untuk mobil, tergantung lokasi parkir resmi yang tersedia di beberapa titik.
Adapun jam operasional kawasan Malioboro terbuka sepanjang hari, namun sebagian besar toko dan pedagang mulai beroperasi dari pukul 08.00 pagi hingga sekitar pukul 22.00 malam.
Malioboro bukan sekadar jalan, melainkan simbol kehidupan dan budaya Yogyakarta yang terus tumbuh tanpa kehilangan sentuhan tradisionalnya.
Duduk santai di kursi trotoar, menikmati senyum ramah warga lokal, atau berfoto di depan plang “Jl. Malioboro” menjadi pengalaman kecil yang meninggalkan kesan mendalam bagi setiap pengunjung.(yov/red)
"Artikel ini ditulis oleh Muhammad Yova Athobarani (Pelajar PPL SMKN 1 LUMAJANG)
Editor : Redaksi