Dua Kali Kekalahan Beruntun di Kandang
Semeru FC Dipaksa Takluk 0-1 saat Lawan PSIM Jogja
Lumajang (lumajangsatu.com) - Keberuntungan masih belum memihak kepada tim tuan rumah Semeru FC. Bermain dihadapan Semeru Mania, skuad Semeru FC dipaksa takluk 0-1 dari tim tamu PSIM Jogja yang bermain sangat apik.
Bona Elisa Simanjuntak, Head Coach PSIM Jogja menyatakan bahwa anak asuhnya memiliki motifasi besar untuk keluar dari zona merah degradasi. Hal itu membuat anak asuhnya tersebut bermain ngotot dan bisa mengamankan 3 poin meskipun bermain di kandang lawan.
"Anak-anak bermain dengan penuh semangat untuk bisa keluar dari zona merah degradasi. Menang di kandang Semeru FC membuat tim kami bisa lolos dari zona degradasi," jelas Bona, Senin (09/07/2018).
semeru fc vs psim jogja
Petaka muncul di menit ke 27, saat Hendri Satriadi berhasil membobol gawang Semeru FC yang dijaga Mohammad Pujiantoro. Semeru pada babak kedua memiliki peluang menyamakan kedudukan lewat titik putih penalti. Namun, Dwi Andika Cakrayudha gagal melakuka ekseskusi dan kedudukan 0-1 bertahan hingga pertandingan usai.
Usai gagal eksekusi penalti, oknum supporter melakukan provokasi dan sempat terjadi kericuhan di atas tribun. Namun beruntung, petugas pengamanan dengan sigap melakukan pengamanan sehingga kericuhan tidak berlanjut dan tidak mengganngu pertadingan Semeru FC vs PSIM Jogja.
Putut Wijanarko, Head Coach Semeru FC menyatakan anak asuhnya kurang beruntung saja. Permainan Semeru FC masih lebih bagus dari pada saat melawan Madura FC yang kalah telak 0-3.
Putut mengakui Semeru FC tidak memiliki penyerang murni dan akan ditambah saat bursa transfer pemain. "Kita memang tidak memiliki penyerang murni, kita akan perkuat penyerang saat bursa transfer pemian ini," tuturnya.
Nugroho Mardianto, Kapten Tim Semeru FC meminta ma'af karena tidak bisa mempersembahkan kemenangan. "Kami mewakili semua pemain minta ma'af karena tidak bisa menang. Kita akan terus lakukan perbaikan agar Semeru FC mendapatkan kemenangan pada laga berikutnya," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi