Instagram Bertaburan Talent Cantik

IG Mastenk dan Kraishoot Sang Fotografer Cabul Dipenuhi Cewek Seksi

Penulis : lumajangsatu.com -
IG Mastenk dan Kraishoot Sang Fotografer Cabul Dipenuhi Cewek Seksi
Instagram Mastenk SangMaster banyak talent yang cantik

Lumajang (lumajangsatu.com) - Polres Lumajang berhasil mengungkap dan meringkus 3 komplotan fotografer cabul. Masrur alis Mastenk, Ahmad Rustandi alis Kraishoot dan Ahmad Nuril Anwar sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus foto bugil dan pencabulan.

AKP Hasran, Kasatreskrim Polres Lumajang menyatakan empat korban telah dimintai keterangan terkait dengan kasus tersebut. Dari pengakuan pelaku, ada 40 talent yang telah di foto vulgar dan juga sempat digerayangi oleh pelaku bernama Masrur alias Mastenk.ig kraishootig kraishoot
"Kalau pengakuan pelaku ada 40 talent yang telah jadi korban. Saya kira lebih dari itu. Kita akan terus lakukan penyelidikan," jelas Hasran, Senin (20/08/2018).

Mastenk, salah seorang pelaku menyatakan bahwa dirinya tidak pernah menyetubuhi para talentnya. Namun, Mastenk mengakui jika dia memegangi bagian vital dari tubuh korban, seperti payudara dan bagin tubuh lainnya.

Untuk kasus foto yang tersebar ramai di media sosial inisial M, warga Tanggul Jember, dirinya mengaku yang membuka pakainnya. Sedangkan yang melakukan hubungan intim adalah Ahmad Rustandi alias Kraishoot.

"Saya memang yang bukain bajunya. Yang melakukan hubungan intim itu Ahmad R, saya dengan Nuril tidak melakukan," paparnya.

Dari penelusuran lumajangsatu.com, akun instagram milik Mastenk dan Ahmad R memang banyak foto-foto model cantik. Kebanyakan masih anak dibawah umur dan berpose sedikit terbuka.

https://www.instagram.com/mastenksangmaster_official/
https://www.instagram.com/ar_kraishoot/

"Saya melakukannya saling suka mas, tidak ada paksaan kepada talent," terang Ahmad Rustandi.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).