18 Petugas Pemilu di Lumajang Meninggal, Sakit dan Kecelakaan

Lumajang (lumajangsatu.com) - Jumlah petugas penyelenggara yang meninggal, sakit dan kecelakaan di Lumajang bertambah. Data terkahir tanggal 24 April 2019, tercatat 18 penyelenaggara yang sudah dilaporkan ke KPU Lumajang.

Muhammad Ridhol Mujib SE, Komisioner KPU Lumajang menyatakan dari 18 tersebut, 3 meninggal dunia sedangkan sisanya sakit atau kecelakaan saat melakukan distribusi logistik pemilu. "Data terkahir yang dilaporkan ke KPU Lumajang berjumlah 18 orang," jelas Mujib, Kamis (25/04/2019).

Berikuat data penyelenggara pemilu di Lumajang yang meninggal, sakit dan kecelakaan.

1. Safa'atul Juma'ati (28), KPPS TPS 18 Desa Sumbermujur kecelakaan.
2. Rohima (47), KKPS TPS 21 Desa Sumbermujur kecelakaan.
3. Solihin (46), Linmas TPS 24 Desa Pulo Kecamatan Tempeh meninggal dunia.
4. Sukri (51), Linmas TPS Desa Kaliuling Kecamatan Tempursari meninggal dunia.
5. Rivan Adi Mahendra (25) PPS Desa Sarikemuning pinsan saat mengantar kotak suara.
6. Muh. Slamet (49) sekretariat PPS Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso meninggal dunia.
7. Farida (21) sekretariat PPS Desa Meninjo Kecamatan Ranuyoso sakit.
8. Susilo Wardoyo (53) sekretariat PPK Tempursari kecelakaan.
9. Sulahak Sarif (29) PPS Desa Pandanarum Kecamatan Tempeh kecelakaan.
10. Sugeng Hariyanto (55) KPPS TPS 29 Kelurahan Rogotrunan sakit.

11. Saryono, ketua KPPS 08 Desa Jatisari kecelakaan.
12. Lailatul Hasanah (19) PPS Desa Tempursari Kecamatan Kedungjajang kecelakaan.
13. Siti Nurningsih (30), sekretariat PPS Desa Bence Kecamatan Kedungjajang pinsan setelah rekap Kecamatan.
14. Eva Rudianan (24) KPPS desa Labruk Lor muntah-muntah setelah pulang dari TPS.
15. Adi Purwnato (53) Kasubdid Lembaga Daerah sakit saat bertugas di Kecamatan Kunir.
16. Johan Tri Laksono (32) Staf Bakesbangpol sakit saat bertugas di Kecamatan Lumajang.
17. Riskiatul Mukarromah (20) KPPS TPS 14 Desa Wotaglih sakit.
18. Hanafi (40) sekretariat PPS Desa Wotaglih sakit dirawat di klinik Eta Krai.

Dari sekian petugas yang kecelakaan dan sakit sebagian sudah dipulangkan dan dirawat dirumah. Sedangkan yang kondisinya belum memungkinakan masih dirawat di Puskesmas atau rumah sakit.(Yd/red)

Editor : Redaksi